Investasi di pasar modal kian diminati oleh banyak kalangan, apalagi untuk investor pemula. Ini disebabkan karena banyaknya instrumen investasi yang ada di pasar modal sehingga calon investor pun bisa memilih investasi sesuai dengan profil risiko, bujet yang dimiliki dan tentunya tujuan investasi.
Pengertian pasar modal sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pasar atau bursa modal yang memperjualbelikan surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Di Indonesia, yang menjalankan fungsi pasar modal ini adalah Bursa Efek Indonesia. Bisa dikatakan, pasar modal adalah salah satu unsur dalam ekonomi negara yang sangat penting. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi suatu negara bagus atau kurang bisa dilihat dari aktivitas pasar modalnya ini.
Sekarang ini akses ke berbagai jenis instrumen untuk investasi di pasar modal semakin dimudahkan dengan hadirnya aplikasi online dari perusahaan-perusahaan sekuritas yang telah terdaftar dan mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Inilah salah satu faktor yang membuat jumlah investor di pasar modal membludak beberapa tahun belakangan ini.
Untuk investasi di pasar modal, kamu bisa menemukan berbagai instrumen keuangan. Sebut saja obligasi, saham, reksa dana, dan berbagai jenis lainnya yang ditawarkan ke investor.
Kelebihan investasi di pasar modal mencakup:
- Sebagai sumber pendanaan perusahaan
- Indikator perkembangan perekonomian negara
- Wadah bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan keuntungan
Sedangkan kekurangan dari investasi di pasar modal antara lain:
- Belum bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat
- Ada berbagai risiko yang mesti dipahami
- Tidak stabilnya kurs yang berpengaruh terhadap harga saham
Agar investasi di pasar modal dilakukan secara konsisten sehingga kamu bisa mencapai tujuan keuangan, maka sangat penting untuk tahu instrumen investasi mana yang cocok untuk seluruh rencana kamu.
Baca juga: 7 Tips Belajar Investasi Terbaik untuk Pemula
Di artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang pasar modal dan instrumennya, agar bisa menjadi pengetahuan dasar bagi kamu yang ingin memulai investasi. Yuk, disimak!

5 Instrumen Investasi di Pasar Modal
Saham
Investasi di pasar modal, kamu pasti akan menemukan saham. Saham adalah surat berharga yang nantinya akan menjadi bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Jika kamu menjadi investor saham di perusahaan XNM misalnya, kamu berhak untuk memperoleh pembagian laba atau dividen.
Adapun proses penjualan saham sebagai instrumen investasi di pasar modal dimulai dari penawaran umum atau biasa disebut IPO (initial public offering) dan inilah untuk pertama kalinya saham perusahaan dijual ke publik. Selesai IPO, saham pun akan listing di bursa efek agar bisa diperjualbelikan secara umum.
Keuntungan dan kerugian saham
Keuntungan dari investasi di pasar modal berupa saham bisa kamu dapatkan dari dua sumber yaitu :
- Dividen, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan, ini berasal dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Dividen akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh pemegang saham dalam RUPS.
- Capital gain, yaitu selisih dari harga beli awal dan harga jual sekarang. Sumber keuntungan ini didapatkan dari aktivitas perdagangan di pasar sekunder.
Sedangkan kerugian investasi saham antara lain:
- Harga saham mengalami penurunan
- Delisting
- Likuidasi
Jenis saham
- Saham biasa, jenis yang sangat umum di masyarakat. Saham biasa ini bisa kamu lihat yang ditawarkan di bursa efek.
- Saham preferen, jenis yang mempunyai karakteristik unik. Dikatakan unik karena memiliki karakteristik dari saham biasa yang keuntungan diberikan atas dasar besar keuntungan yang diperoleh perusahaan dan juga mempunyai karakteristik dari obligasi di mana keuntungan diberikan berdasarkan nilai bunga yang telah disepakati.
Baca juga: 4 Cara Belajar Investasi Emas Batangan dan Tip Terbaik untuk Memaksimalkan Keuntungannya
Obligasi
Instrumen investasi di pasar modal berikutnya adalah obligasi.
Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang terjadi antara emiten dengan investor. Di obligasi, emiten akan memberikan investor keuntungan dalam bentuk bunga obligasi atau kupon yang nantinya akan dibayarkan di akhir periode pinjaman yang sudah disepakati.
Keuntungan obligasi
- Kamu akan mendapatkan kupon secara periodik. Umumnya tingkat kupon di atas BI rate
- Mendapatkan capital gain dari penjualan obligasi di pasar sekunder
- Jenis investasi risiko rendah dibandingkan instrumen lain seperti saham
- Banyak ragam seri efek bersifat utang yang bisa kamu pilih di pasar sekunder
Jenis-jenis obligasi
- Surat berharga negara
- Sukuk
- Obligasi korporasi

Reksa dana
Jenis investasi di pasar modal yang satu ini tengah naik daun. Pasalnya, untuk memulai investasi ini kamu tidak mesti mengeluarkan modal awal yang besar. Karena itulah, reksa dana pun menjadi primadona investasi pasar modal untuk saat ini.
Pengertian reksa dana adalah instrumen investasi yang merupakan wadah dalam pengumpulan serta pengelolaan dana dari banyak investor. Dana ini kemudian akan dikelola oleh seorang manajer investasi ke dalam berbagai instrumen seperti saham, obligasi, pasar uang atau efek lainnya.
Manfaat reksa dana
Reksa dana merupakan alternatif bagi kamu yang memiliki modal, namun tidak memiliki banyak waktu serta keahlian dalam menghitung risiko. Itulah mengapa adanya manajer investasi yang akan membantu kamu mengatasi hal-hal tersebut.
Jadi, untuk pemula yang masih bingung dalam memulai investasi, reksa dana cocok untuk dijadikan awal. Kendati demikian, kamu tetap mesti belajar investasi agar kelak bisa memilih instrumen investasi yang akan membantu kamu mewujudkan tujuan keuangan.
Risiko reksa dana
Walaupun termasuk dalam kategori instrumen investasi minim risiko namun kamu harus tahu risiko apa yang akan terjadi di kemudian hari. Salah satu risikonya adalah jika kamu memilih reksa dana saham, returnya akan fluktuatif sesuai harga saham.
Jenis reksa dana
- Reksa dana pasar uang
- Reksa dana pendapatan tetap
- Reksa dana saham
- Reksa dana campuran
- Reksa dana indeks
ETF (Exchange Traded Fund)
ETF ini semacam reksa dana yang dijual di bursa efek, tidak melalui manajer investasi seperti halnya reksa dana pada umumnya. Seperti namanya, ETF merupakan instrumen pasar modal yang diperdagangkan di bursa efek.
Ringkasnya, ETF bisa disebut sebagai surat berharga yang mempunyai kemiripan dengan reksa dana, di mana dikumpulkan secara kolektif. Tapi, ETF bisa diperdagangkan di bursa efek selayaknya saham.
Keuntungan ETF
- Kamu bisa melakukan diversifikasi atas beberapa saham unggulan dalam sekali order. Mengapa demikian? Karena ETF terdiri dari berbagai saham di mana dalam portfolionya layaknya sebuah dana.
- Bisa memanfaatkan fleksibilitas jual atau beli yang tinggi, kamu bisa langsung melakukan jual beli ETF selama jam operasional bursa seperti saham.
- Manajemen fee ETF lebih rendah jika dibandingkan reksa dana
- ETF sistemnya transparan jadi kamu bisa mengecek informasi tentang saham yang menjadi komponen ETF setiap saat.
Risiko ETF
Kurang lebih seperti saham, risiko ETF ada pada harga saham yang menjadi komponen instrumen portfolionya. Nilai ETF bisa saja naik atau turun mengikuti harga saham. Selain itu, karena transaksinya melalui bursa maka likuiditas ETF pun bisa terbatas. Contohnya nih, ketika kamu ingin menjual ETF sayangnya tidak ada yang beli.

Derivatif
Derivatif merupakan instrumen pasar modal yang adalah turunan dari saham. Adapun derivatif yang terdapat di bursa efek adalah derivatif keuangan. Ini adalah instrumen derivatif di mana variabel-variabel yang menjadi dasar adalah instrumen keuangan yang berupa saham, indeks saham, obligasi, indeks obligasi, mata uang, tingkat suku bunga dan instrumen keuangan lainnya.
Ada beberapa derivatif yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia antara lain:
Warran
Surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan di mana akan memberikan hak ke investor untuk membeli saham perusahaan tersebut dengan persyaratan jumlah, harga dan masa berlaku tertentu.
Opsi
Derivatif ini dikeluarkan oleh pihak ataupun lembaga dalam memberikan hak ke pihak tertentu untuk jual beli saham di saat momen harga yang sudah ditentukan sebelumnya.
Right
Hak pemegang saham baru yang akan dikeluarkan oleh perusahaan yang semestinya menawarkan hak tersebut ke investor lama terlebih dulu.
Baca juga: Belajar Investasi Saham dari Peter Lynch: 10 Hal yang Harus Diperhatikan
Semoga penjelasan tentang investasi di pasar modal ini bisa bermanfaat ya. Sekarang kamu bisa menentukan mau berinvestasi di instrumen yang mana dengan menyesuaikan dengan rencana yang sudah disusun.
Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.
Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!