Pernahkah kamu bergabung dalam grup investasi di Telegram? Jika iya, apakah kamu yakin bahwa grup tersebut bebas dari ancaman kejahatan dan penipuan? Pasalnya, belakangan ini sedang marak kasus penipuan, investasi bodong, hingga pembobolan rekening melalui media sosial, bahkan yang berkesan lebih private, seperti grup investasi di Telegram. Ngeri kan ya?

Modus penipuan dalam grup investasi di Telegram pun cukup beragam, lho. Umumnya para penipu di grup telegram ini akan mengatasnamakan badan usaha resmi di bidang investasi dan keuangan yang sudah populer dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Mereka akan membuat logo, deskripsi, dan profil yang semirip mungkin dengan badan usaha yang bersangkutan. Hal ini semata-mata dilakukan hanya untuk mengelabuhi calon investor.

Baca juga: Ternak Uang Telegram yang Resmi Hanya Ada Satu, yang Lain Penipu!

Calon investor yang terjebak di dalam kasus ini cukup berbahaya, lho. Cukup sulit memang membedakan grup yang resmi dan legal atau grup bodong. Seperti serupa tapi tak sama. Grup bodong di aplikasi Telegram ini biasanya cukup meyakinkan. Mereka memiliki ribuan anggota dengan berbagai testimoni terkait keberhasilan berinvestasi dalam grup ini. Tidak jarang, penipuan grup investasi di Telegram menjanjikan keuntungan yang berlipat hanya dalam hitungan hari.

So, kamu perlu berhati-hati akan peluang terjadinya penipuan investasi sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan grup investasi di Telegram, ya. Alih-alih mendapatkan untung, kamu hanya akan terjebak dalam investasi fiktif ini.

Lantas, bagaimana cara mencegah agar kita tidak terjerumus ke dalam kasus penipuan grup investasi di Telegram? Temukan jawabannya dalam artikel ini, ya.

Ternak Uang Telegram yang Resmi Hanya Ada Satu, yang Lain Penipu!

6 Cara Mencegah Penipuan dalam Grup Investasi di Telegram

Melansir beberapa sumber, berikut beberapa hal yang perlu kamu waspadai untuk mencegah penipuan dalam grup investasi di Telegram:

Adanya Testimoni Palsu

Umumnya, testimoni memang digunakan sebagai bukti untuk meyakinkan calon investor. Nah, apabila dalam grup investasi di Telegram yang kamu pilih mengandung banyak testimoni keberhasilan investasi dari anggota grup tersebut, ya.

Konon, testimoni yang muncul dalam grup investasi bodong biasanya terlihat menggunakan bahasa otomatis dan memiliki kalimat yang identik dengan satu dan lainnya. Tidak ada diskusi dan tanya jawab yang berlangsung di dalam grup.

Lebih dari itu, setiap pertanyaan yang muncul di dalam grup biasanya akan diarahkan untuk chat secara personal ke admin. So, kamu perlu berhati-hati nih apabila grup investasi yang kamu ikuti menunjukkan ciri-ciri tersebut di atas.

Membuat bukti transfer palsu

Tidak kurang akal, penipu akan terus berinovasi dalam mengelabuhi calon investornya. Umumnya, masyarakat akan lebih percaya dengan adanya bukti transfer yang menyertai testimoni investasi. Nah, di sinilah para penipu mulai melancarkan aksinya untuk mengelabui masyarakat dengan membuat bukti transfer palsu.

Jadi, apabila kamu tertarik untuk menjadi investor dan bergabung dengan grup investasi di Telegram, maka coba bandingkan bukti transfer yang dilampirkan dengan bukti transfer asli. Jika tidak sesuai, kamu wajib waspada.

Adanya peraturan tidak boleh mengajukan pertanyaan di grup

Kok bisa? Bukankah sudah lazim apabila adanya grup menjadi media untuk berdiskusi sesama anggota? Kan niatnya bergabung ke dalam grup tersebut untuk belajar investasi dan menambah pengetahuan?

Berbeda dari grup pada umumnya, grup investasi di Telegram yang tipu-tipu ini akan membuat rules agar anggota tidak mengajukan pertanyaan di dalam grup. Semua pertanyaan akan dialihkan dan dilayani melalui admin secara personal. Bahkan tidak jarang anggota yang dikeluarkan dari grup ketika mengajukan pertanyaan.

Baca juga: Timothy Ronald Penipu? Ini Dia Fakta-Faktanya!

Semua anggota seperti robot

Grup investasi penipuan ini memang memiliki anggota hingga ratusan. Namun, lebih dari 100 anggota grup investasi di Telegram tipu-tipu ini merupakan bot atau robot. Robot ini berfungsi untuk mengelabui calon investor dengan sistem yang dirancang sedemikian rupa demi mengendalikan 100 akun secara bersamaan. Canggih sih, tapi kamu perlu mewaspadai hal-hal seperti ini sebelum memutuskan untuk bergabung dengan grup investasi.

Memintamu untuk transfer ke rekening pribadi

Hal janggal berikutnya yang perlu kamu waspadai saat bergabung ke dalam grup investasi di Telegram adalah transfer ke rekening pribadi. Mengapa demikian?

Umumnya sebuah badan usaha resmi tidak akan memintamu untuk mentransfer dana investasi ke rekening pribadi. Badan usaha tersebut akan mendaftarkan nomor rekening perusahaan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

So, sebelum melakukan transaksi dan investasi, pastikan bahwa nama pemilik sudah terdaftar di OJK, ya.

Apa Itu Internet Banking? Ini Dia Penjelasan Lengkap dan 9 Tips Menggunakannya

Cek Kembali Legalitas Perusahaan untuk Menghindari Penipuan

Kemajuan teknologi sekarang ini memang sering kali dimanfaatkan sejumlah orang yang tidak bertanggungjawab. Beragam bentuk penipuan acap kali menjadi ancaman cyber crime. Tawaran investasi online pun juga mudah berseliweran.

Mengingat tingginya minta investasi pada masyarakat, khususnya di Indonesia, membuat penipu menghalalkan segala cara untuk mengelabui korbannya. Dengan banyaknya kemudahan dalam layanan investasi yang ditawarkan, maka kamu tetap perlu waspada.

Seorang ahli juga mengungkapkan bahwa penting bagi kamu untuk mencermati 2 L. 2 L merupakan akronim dari Logis dan Legalitas. Dua diksi ini menjadi kunci utama agar kamu tidak terjebak dalam dunia investasi tipu-tipu di Telegram.

Logis berarti ketika kamu ditawarkan kemudahan investasi dengan return yang besar dalam waktu yang relatif singkat, maka kamu perlu mengecek legalitas lembaga pengelolanya di OJK. Apakah lembaga tersebut terdaftar atau tidak?

Poin kedua yang perlu kamu ingat dalam upaya mencegah penipuan dalam grup investasi di Telegram adalah kelogisan. Pikirkan kembali apakah yang ditawarkan tersebut realistis atau tidak?

Apabila kamu ditawarkan imbal hasil yang tinggi dan terjadi dalam kurun waktu yang cepat, maka penawaran tersebut tidak lah logis. Mengapa demikian?

Setiap investasi pasti dibuntuti dengan risiko yang mengintai. Terlebih lagi bagi kamu yang merupakan investor pemula, maka kamu perlu menyesuaikan instrument investasi dengan profil risiko dan tujuanmu berinvestasi.

Cara Cegah Penipuan di Grup Investasi di Telegram

Belajar ke Akun yang Asli dan Resmi

Agar kamu lebih memahami apa itu investasi, kamu dapat belajar investasi melalui Ternak Uang. Ternak Uang merupakan sebuah platform financial education yang dapat membantumu dalam belajar investasi.

Baca juga: Raymond Chin tentang Perannya sebagai CEO Ternak Uang: Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Terdapat berbagai layanan menarik yang ditawarkan oleh Ternak Uang. Mulai dari event dengan narasumber yang ahli di bidangnya, ribuan konten edukasi investasi dan keuangan, hingga Ternak Uang Community. Disana, kamu dapat mengajukan berbagai pertanyaan terkait investasi, masalah keuangan, dan saham yang akan dijawab oleh para ahli. Menarik bukan?

Selain Ternak Uang Community, kamu juga dapat bergabung di akun resmi Ternak Uang di Telegram, lho. Akun resmi tersebut hanya dapat kamu akses menggunakan link berikut.

Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.