Harga saham memang sangat volatil, lantaran semua tergantung pada permintaan dan ketersediaannya yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Memang ada beberapa faktor mendasar yang dapat memengaruhi harga saham, baik naik ataupun turun. Hal ini bisa terjadi di dalam pasar saham itu sendiri, pun dari luar. Inilah yang disebut dengan faktor internal dan eksternal.

Faktor internal akan datang dari perusahaan emiten. Faktor-faktor yang terjadi di sini dapat dengan mudah kita lihat, telusuri, dan pelajari melalui data-data yang disediakan secara gratis di website Bursa Efek Indonesia. Nah, berbeda dengan faktor eksternal—yaitu faktor yang berasal dari luar pasar saham. Faktor-faktor ini kadang terjadi mendadak, tak diduga, yang membutuhkan kepekaan dari si investor untuk dapat menangkap momennya. Akan butuh jam terbang yang cukup memadai untuk bisa sampai ke titik ini, tetapi bukan berarti tak bisa dipelajari.

Penasaran dengan masing-masing faktornya? Mari kita lihat satu per satu.

7 Website untuk Belajar Main Saham

Faktor Penggerak Harga Saham

1. Aksi korporasi

Yaitu berbagai kebijakan dan keputusan, serta aktivitas, yang dilakukan oleh pihak perusahaan emiten terkait, yang akhirnya mengakibatkan perubahan atau memunculkan dampak tertentu pada bisnis perusahaan.

Yang termasuk dalam aksi korporasi ini misalnya adanya merger dengan perusahaan lain, akuisisi, right issue, buyback saham, dan sebagainya, yang kemudian menimbulkan berbagai isu dan spekulasi terkait masa depan perusahaan, baik ke arah yang lebih bagus ataupun sebaliknya.

Jika pasar menganggap aktivitas, kebijakan, dan keputusan ini akan membawa dampak yang baik, maka harga saham akan naik. And, vice versa.

2. Kinerja perusahaan

Kinerja perusahaan penerbit saham sudah pasti akan memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga saham di lantai bursa. Pasalnya, kinerja ini akan menjadi acuan bagi investor untuk melakukan analisis terhadap saham perusahaan tersebut.

Beberapa indikator yang akan menjadi fokus para investor terkait kinerja perusahaan adalah:

  • Dividend Payout Ratio, atau DPR
  • Tingkat rasio utang perusahaan
  • Price Book Value, atau PBV
  • Earnings per Share, atau EPS
  • Tingkat laba

Saat hasil analisis terhadap indikator-indikator di atas ternyata menunjukkan hasil yang bagus, maka akan banyak investor yang melakukan aksi beli, yang kemudian akan memicu kenaikan harga saham. Hal sebaliknya terjadi, jika hasilnya juga menunjukkan kebalikannya.

Ini Dia 10 Bursa Saham Terbesar di Dunia – BEI Nomor Berapa?

3. Sentimen pasar

Yang namanya gosip memang digosok makin sip. Hal ini juga sering berlaku di pasar saham dalam aktivitas perdagangan kesehariannya.

Isu-isu, berita, dan informasi—yang kadang masih belum jelas asal-usulnya—bisa membuat harga saham juga mengalami pergerakan. Kalau isunya bagus, ya bergerak naik. Kalau isunya kurang baik, maka sudah bisa ditebak juga, harga saham akan bergerak turun.

4. Berbagai kebijakan pemerintah yang memengaruhi perilaku warga

Pemerintah selaku regulator memang sering mengeluarkan berbagai kebijakan terkait kehidupan bernegara. Kebijakan ini kadang sepintas lalu tak berhubungan dengan kondisi ekonomi negara, tetapi tetap saja bisa menjadi faktor penggerak harga saham.

Bahkan, ketika kebijakan itu masih dalam wacana, rencana, atau bahkan isu internal yang bocor ke publik, bisa banget menjadi penyebab naik turunnya harga di pasar saham.

Memang sereaktif itulah pasar modal, tak hanya di Indonesia, tetapi juga berlaku di seluruh dunia.

5 Tip Terbaik Trading Saham Online untuk Keuntungan Maksimal

5. Ekonomi makro

Kondisi ekonomi makro seperti apa yang bisa memengaruhi pergerakan saham? Di antaranya:

  • Naik turunnya nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing
  • Tingkat inflasi
  • Naik turunnya suku buka acuan
  • Dan sebagainya

Misalnya saja, jika ada penyesuaian tingkat suku bunga karena satu dan lain hal, maka harga saham juga akan menyesuaikan sebagai respons investor terhadap kebijakan tersebut. Yang bisa dicatat adalah ketika tingkat suku bunga naik, maka harga saham akan anjlok lantaran akan banyak investor yang memindahkan asetnya ke instrumen yang menawarkan lebih banyak keuntungan.

Begitu juga ketika terjadi krisis keuangan, atau bahkan resesi, maka saham akan anjlok juga, karena investor mencari save haven.

 6. Kondisi negara

Kondisi negara pada umumnya—termasuk berbagai peristiwa yang terjadi—juga dapat memengaruhi naik turunnya nilai saham.

Misalnya, jika terjadi huru-hara politik, bencana alam, pemilihan presiden baru, perombakan kabinet, dan sebagainya, ini juga dapat menggerakkan harga pasar. Ke mana arahnya—naik ataupun turun—tergantung pada optimisme para pelakunya.

Misalnya dalam kasus pemilihan presiden. Jika para investor yakin bahwa presiden yang baru terpilih akan membawa negara ke arah yang lebih baik, maka harga saham akan dapat meningkat tajam. Dan, begitu pula sebaliknya.

Cara Mudah Memilih Aplikasi Belajar Online yang Oke dan Sesuai untukmu

7. Permainan pemodal

Pasar saham bisa bergerak karena begitu banyaknya pihak yang terlibat di dalamnya, terutama mereka yang memang memiliki modal yang besar. Bagaimana pun, modal memang menjadi hal terpenting dalam kegiatan ekonomi, tak ketinggalan dalam proses transaksi saham.

Ketika para pemodal besar melakukan aksi hingga dana mereka berpindah, maka saat itu pula, akan ada pergerakan signifikan di pasar saham.

Memang hal ini perlu diwaspadai. Kita bisa saja “melawan”-nya, atau justru mengikuti arus. Semua tergantung pada tujuan dan target kita dalam berinvestasi.

Apa Saja Faktor Penggerak Harga Saham?

Free Class: Big Money Move the Market? Is It True?

Ya, sebagai investor dan trader saham, akan sangat penting bagimu untuk bisa memonitor pergerakan harga saham, baik naik ataupun turunnya, agar kemudian kamu bisa membuat strategi demi keuntungan optimalnya.

Mau belajar lebih banyak mengenai hal ini? Ternak Uang punya free class khusus untuk membahasnya.

Diselenggarakan 6 November 2021 mendatang, free class ini bertajuk Big Money Move The Market? Is it True? Pastikan agar kamu tak kehabisan seat agar dapat mendapatkan berbagai insight mengenai pasar modal dan juga peluangnya.

Dengan mencermati berbagai faktor di atas, dan pengetahuan yang cukup mengenai pasar modal itu sendiri dengan bergabung di free class Ternak Uang, maka setidaknya kamu dapat menghindari berbagai risiko yang bisa terjadi.

Kerugian yang ditanggung setidaknya akan tidak sebesar kalau kamu tidak memahami kondisi pasar saham tersebut.

Jadi, jangan sampai enggak daftar free class-nya ya.

Yuk, segera daftarkan dirimu!