Kalau kamu sudah banyak mempelajari tentang saham sementara waktu ini, kamu pasti sudah sering mendengar istilah bandar saham. Biasanya sih ini dikaitkan dengan aktivitas jual beli saham.

Apa sih bandar saham itu? Mari kita lihat mulai dari pengertian dan kemudian cara kerjanya.

Belajar Investasi Saham dengan Mudah untuk Pemula

Pengertian Bandar Saham

Bandar saham bisa jadi merupakan perseorangan, atau bisa juga sekumpulan investor retail atau perusahaan-perusahaan dan institusi tertentu, yang memiliki kekuatan besar dalam menggerakkan harga saham di bursa.

Karena aktivitas yang mereka lakukan, harga saham bisa bergerak ke arah yang bagus, tetapi juga bisa sebaliknya. Inilah yang sering disebut dengan ‘menggoreng saham’. Nah, berarti aktivitas mereka ini positif atau negatif sih? Ya, sebenarnya hal ini bisa dibilang sebagai praktik manipulasi sih, dan tentunya merupakan tindakan yang ilegal, lantaran bisa membuat peluang investor lain mengalami kerugian.

Namun, kita juga tak bisa memungkiri, bahwa peran mereka memang sangat besar untuk menggerakkan pasar. Tanpa mereka, pasar saham itu bisa jadi stagnan dan nggak seru! Karena itulah, para bandar ini sering disebut juga sebagai market maker.

TUToring: Pahami Money Flow dalam Bursa Saham

Bagaimana Pihak Tertentu Bisa Menjadi Bandar Saham?

Siapa pun bisa saja menjadi bandar saham, selama mereka memang punya kekuatan untuk menggerakkan pasar. Ini tentu saja bukan kemampuan yang bisa dimiliki oleh sembarang pihak. Karena itu, ciri bandar itu cukup bisa terlihat.

Satu ciri terbesarnya adalah memiliki modal yang sangat besar. Ya, karena yang disebut “kekuatan” di pasar, apa lagi kalau bukan soal modal atau dana yang besar?

Memang diperlukan modal yang sangat besar sehingga bisa memengaruhi indeks harga saham untuk bergerak sesuai rencana yang dibuat. Pasalnya, si bandar haruslah menjadi seseorang yang mendominasi saham mayoritas di bursa.

Meski demikian, aktivitas mereka tetap berada dalam pengawasan pihak otoritas, yakni dari bursa efek itu sendiri—dalam hal ini Bursa Efek Indonesia. Jika ada pergerakan yang dinilai tidak wajar pasti akan segera terdeteksi. Bursa Efek Indonesia kemudian akan melakukan tindakan-tindakan pencegahan, misalnya memberikan peringatan hingga suspensi pada pihak-pihak yang dinilai bertanggung jawab.

Namun, kamu juga perlu tahu, bahwa tak semua saham bisa dimanipulasi dan digerakkan oleh para bandar ini. Saham-saham tersebut adalah saham yang memiliki kapitalisasi sangat besar, yang jika harga sahamnya melonjak ataupun menurun, semua murni diakibatkan oleh mekanisme pasar secara alami.  Karena begitu besarnya kapitalisasinya, maka tak ada pihak mana pun yang cukup punya modal untuk menggerakkannya.

Free Class: Ikut Bandar Saham Jadi Cuan? Masa Sih?

Cara Kerja Bandar Saham

Umumnya, bandar akan bekerja dalam 3 fase. Berikut penjelasan ringkasnya.

Fase Akumulasi

Pada fase ini, harga saham yang ditargetkan masih sangat rendah harganya dan belum banyak pergerakan. Bahkan bisa jadi juga merupakan saham tidur. Di sinilah, para bandar akan melakukan aksi beli.

Biasanya bandar akan membeli saham secara simultan, tidak sekaligus agar pergerakan saham masih terdeteksi normal. Setelah itu, mulailah fase partisipasi.

Fase Partisipasi

Dalam fase ini, harga saham yang ditarget akan mulai naik karena aksi akumulasi saham yang dibeli oleh bandar saham. Pergerakan saham ini kemudian akan masuk ke ‘radar’ investor dan pihak lain. Kenaikan grafik harga saham akan memicu investor dan pihak lain untuk ikut membeli demi tak ketinggalan mendapatkan peluang cuan yang semakin cerah.

Akhirnya, banyak dari mereka yang kemudian ikut membeli saham yang sedang naik tersebut.

Fase Distribusi

Dalam fase ini, para bandar akan mulai profit taking dengan cara melepas saham-saham tersebut saat harga berada di puncak.

Cara Belajar Saham untuk Pemula Agar Segera Siap Mengais Cuan

Jadi, Para Bandar Itu Merugikan Dong?

Nggak juga.

Melihat dari cara kerjanya, memang tak heran kadang para bandar ini dianggap sebagai ‘musuh’ para investor retail, karena investor retaillah yang biasanya menanggung kerugian karena terjebak permainan pergerakan saham yang dilakukan oleh para pemodal besar ini. Ketika harga saham bergerak naik, investor retail ikut membeli saham tersebut. Namun, ketika para bandar profit taking, sudah terlambat bagi investor retail untuk ikut menjual saham sehingga mayoritas mereka terjebak pada harga puncak dan tak bisa mengambil keuntungan dari saham yang sedang hype tersebut.

Namun, di sisi lain, kita juga seharusnya bisa melihat, bahwa bandar saham tidak dapat dianggap selalu negatif, karena—berkat mereka sebagai market maker-lah—pasar dan bursa saham bisa bergerak. Peran mereka sangat besar, karena mereka dapat membantu meningkatkan volume penjualan di lantai bursa. Pasar menjadi lebih likuid, karena transaksi terus terjadi.

Bahkan, lebih jauh, bandar sebenarnya menawarkan peluang bagi investor lain untuk juga mendapatkan keuntungan besar. Inilah yang kemudian disebut dengan ilmu bandarmology. Tinggal bagaimana kita bisa mempelajari pola investasi mereka, sehingga kita dapat membuat keputusan investasi yang tepat untuk diri kita sendiri.

Yuk, join free class dari Ternak Uang yang akan diadakan 13 November 2021 ini, yang bertajuk TU x YOUTH: Ikut Bandar Jadi Cuan? Masa sih? Kita bisa ngobrol tuntas tentang seluk beluk investasi dan trading saham, lebih khusus lagi mengenai peran bandar saham. Segera daftarkan dirimu pada link di bawah ini, sebelum kehabisan tempat!