Kamu penasaran dengan bagaimana perkembangan fintech Indonesia? Temukan informasi terkait sejarah dan perkembangan fintech Indonesia, pengertian, dan juga jenis-jenisnya dengan membaca artikel ini hingga usai.

Seiring dengan perkembangan teknologi, digitalisasi di berbagai aspek memang tidak dapat kita hindarkan. Tidak terkecuali di sektor keuangan. Adaptasi teknologi ke dalam sektor keuangan ini berhasil melahirkan sejumlah platform financial technology, atau sering kali disebut fintech.

Fintech ini memiliki jenis dan fungsi yang cukup beragam, lho. Nah, penasaran enggak apa itu sebenarnya fintech Indonesia? Yuk, kita telusuri serba-serbinya, sekaligus simak sejarah fintech dari masa ke masa.

Fintech: Pengertian dan 5 Jenisnya yang Perlu Kamu Ketahui

Sejarah Fintech dari Masa ke Masa

Sejarah fintech dimulai sejak tahun 1866, saat kabel telegraf transatlantic pertama kali dipasang. Kabel ini merupakan tonggak awal munculnya globalisasi sejak tahun 1866 hingga 1913. Lima tahun kemudian, tepatnya pada 1918, muncullah sistem pengiriman uang elektronik, Fedwire. Dan di tahun 1950-an, perubahan besar pun terjadi pada pengiriman uang dengan menggunakan kartu kredit.

Baca juga: Fintech: Pengertian dan 5 Jenisnya yang Perlu Kamu Ketahui

Tidak berhenti di sana, fintech terus berkembang hingga muncul Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di tahun 1967. Kemudian internet hadir, dan memicu kemunculan e-commerce di tahun 90-an. Kemudian, di tahun 2008, fintech memasuki masa berikutnya. Pada masa ini, masyarakat sudah mulai tidak percaya dengan perbankan tradisional karena krisis yang sempat melanda.

Celah ini berhasil dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk membangun startup yang bergerak di bidang jasa layanan keuangan, mulai dari online payment, pinjaman online, crowdfunding, dan masih banyak lagi.

Dan, di tahun 2009, Bitcoin pun muncul sebagai salah satu alternatif investasi.

Mengenal Asosiasi Fintech Indonesia, Ini Dia 5 Faktanya

Apa itu Fintech Indonesia?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, fintech Indonesia adalah sebuah inovasi pada pelayanan industri jasa keuangan yang sudah memanfaatkan teknologi. Umumnya, produk dari fintech Indonesia adalah sebuah sistem yang dibangun untuk mempermudah transaksi keuangan yang spesifik.

Salah satu fungsi dan kegunaan fintech yang menonjol adalah sebagai alat pembayaran yang lebih mudah. Lebih dari itu, umumnya fintech juga digunakan sebagai alternatif untuk berinvestasi, lho.

So, buat kamu yang nggak mau ribet, dan ingin menggunakan layanan jasa keuangan secara praktis, efisien, nyaman serta ekonomis, maka fintech bisa menjadi jawabannya. Dalam perkembangannya, fintech Indonesia akhirnya dipercaya untuk dapat membantu UMKM, terutama karena dapat digunakan sebagai pendongkrak ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan likuiditas keuangan.

Lantas, bagaimana perkembangan fintech Indonesia?

Perkembangan Fintech Indonesia

Seperti pada ulasan sebelumnya, hadirnya fintech telah mengubah kebiasaan transaksi di masyarakat menjadi lebih efektif, efisien, dan praktis tentunya. Kemudahan akses terhadap produk keuangan yang ditawarkan oleh fintech ini juga dapat meningkatkan literasi keuangan publik, lho.

Di tahun 2016, OJK mengeluarkan sebuah peraturan atau regulasi mengenai fintech. Secara umum, regulasi fintech Indonesia diatur oleh OJK dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 mengenai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Regulasi ini penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan user dalam melakukan transaksi keuangan di fintech Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, fintech user berkembang pesat hingga puluhan kali lipat di tahun berikutnya. OJK sempat mencatat sebanyak 135 – 140 perusahaan fintech yang hadir di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun. Dari keseluruhan perusahaan fintech Indonesia, terdapat 43% di antaranya bergerak pada sektor pembayaran, seperti mobile payment.

Mengenal Fintech Indonesia: Sejarah, Perkembangan, dan 5 Jenisnya

Ragam Jenis Fintech yang Berkembang Di Indonesia

Usai mengetahui definisi fintech Indonesia dan juga perkembangannya, kamu juga perlu mengenal jenis-jenis fintech yang berkembang di Indonesia.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan jenis penyelenggaraannya fintech terbagi menjadi dua kategori, yakni fintech 2.0 dan fintech 3.0. Fintech 2.0 merupakan layanan keuangan digital yang masih dioperasikan oleh lembaga keuangan perbankan. Sementara itu, fintech 3.0 merujuk pada start up technology yang menyediakan produk dan jasa inovasi keuangan.

Nah, inilah beberapa jenis fintech Indonesia yang sedang berkembang saat ini:

Micro Financing

Micro financing merupakan salah satu bentuk financial technology yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat dari kalangan menengah ke bawah untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Fintech ini dibentuk untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang masih kesulitan dalam mengakses layanan keuangan perbankan. Dengan demikian, kehadiran fintech diharapkan dapat membantu mempermudah masyarakat mengakses berbagai produk keuangan yang dibutuhkan.

Prinsipnya, jenis fintech Indonesia ini menyalurkan dana secara langsung dari lender ke borrower. Sistem bisnis ini dirancang agar tersedia keuntungan bernilai kompetitif bagi lender, tetapi tetap attainable bagi para borrower. Salah satu contoh jenis fintech Indonesia micro financing adalah Amartha; sebuah platform yang menghubungkan pengusaha mikro dengan pemodal secara online.

Digital Payment System

Fintech jenis ini menyediakan jasa layanan berupa pembayaran segala macam tagihan, mulai dari pulsa pascabayar, token listrik, hingga kartu kredit. Nah, dengan layanan ini, kamu nggak usah repot-repot lagi ke counter handphone hanya sekadar untuk membeli pulsa atau ke kantor PLN untuk sekadar membeli atau membayar token listrik. Salah satu contoh digital payment system adalah e-wallet yang pasti sudah kamu akrabi saban harinya.

Crowdfunding

Jenis fintech Indonesia berikutnya adalah crowdfunding, yang merupakan salah satu jenis fintech yang sedang populer tidak hanya di Indonesia, namun juga di berbagai negara, lho.

Dengan crowdfunding, pengguna dapat melakukan penggalangan dana atau berdonasi untuk program sosial atau isu-isu yang mereka pedulikan. Salah satu contoh crowdfunding yang sangat populer di Indonesia adalah KitaBisa.com.

E-Aggregator

Berbeda dengan jenis-jenis fintech Indonesia sebelumnya, E-Aggregator merupakan sebuah platform yang digunakan oleh masyarakat untuk mencari informasi dan menjadi sumber pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait produk finansial yang akan dipilih.

Umumnya, fintech jenis ini memiliki portal resmi yang berisi sedikit konten edukasi finansial maupun informasi yang berhubungan dengan produk keuangan. Salah satu contoh fintech e-aggregator misalnya Cermati.

Baca juga: Minat Belajar P2P Lending? Ini Cara Kerja, Risiko, dan 5 Tips Terbaiknya

Peer to peer lending atau P2P Lending

Last but not least, jenis fintech yang sedang berkembang saat ini adalah peer to peer lending atau fintech lending. P2P Lending adalah sebuah layanan pinjam meminjam yang mempertemukan investor dengan yang membutuhkan dana.

Singkatnya, P2P Lending ini menyediakan layanan pendanaan dan yang membutuhkan dana dalam satu platform yang sama. P2P Lending ini cukup diminati oleh publik. Pasalnya, platform ini tidak hanya membuka peluang bagi para user yang membutuhkan pendanaan, namun investor atau funder juga akan mendapatkan imbal hasil dari dana yang telah diberikan. Contoh P2P Lending misalnya Akseleran atau Koinworks.

Nah, itulah ulasan mengenai sejarah, perkembangan, dan jenis-jenis fintech Indonesia yang sudah dan sedang berkembang.

Berkembangnya fintech di tengah-tengah masyarakat berhasil menjadi pendorong inklusi keuangan. Dengan fintech, layanan jasa keuangan dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat hingga ke daerah pelosok.

Gabung Grup Telegram Ternak Uang untuk Belajar Keuangan

Apabila kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang fintech, mau belajar keuangan bersama ahlinya, dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.

Baca juga: 5 Tanda Financial Independent, dan Cara Terbaik untuk Mencapainya Mulai Tahun Ini

Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!