Kondisi finansial adalah bagaimana sikap dan apa tindakan yang akan diambil terkait pengaturan keuangan yang dimiliki. Jadi, setiap orang pastinya memiliki kondisi keuangan berbeda karena cara mengelolanya tidak sama.
Dua tahun belakangan ini kondisi finansial masyarakat Indonesia mengalami perubahan drastis karena pandemi yang tak kunjung selesai. Banyak yang harus prihatin; ada usaha yang mesti gulung tikar, terjadi pemutusan hubungan kerja, gaji dibayar setengah, yang kesemuanya mengakibatkan kondisi keuangan pun menjadi sulit.
Menurut data dari Financial Fitness Index, sebuah survei yang dilakukan Bank OCBC NISP dan bekerja sama dengan NielsenIQ Indonesia, tercatat bahwa kondisi finansial generasi milenial (mereka yang berada di rentang usia 25 – 35 tahun) umumnya saat ini berada dalam kategori kurang sehat, yakni di angka 85,66%. Sisanya 14,33% mempunyai kondisi keuangan yang sudah sehat namun tetap membutuhkan cara mempertahankannya. Secara total, skor rata-rata kondisi finansial generasi milenial Indonesia di angka 37,72.
Angka tersebut tidak menggembirakan. Namun, harus diakui efek pandemi, pola pikir, gaya hidup masyarakat yang berubah pun sangat berpengaruh terhadap kondisi finansial. Lebih jauh lagi, kita bisa lihat kemudahan teknologi finansial membuat sebagian orang menjalani gaya hidup konsumtif.
Nah, mari kita lihat beberapa indikator yang dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi finansial seseorang.

4 Indikator yang Memengaruhi Kondisi Finansial
Financial Basic
Financial basic dalam hal ini terkait dengan cara kamu dalam memenuhi kebutuhan pokok dan membayar utang.
Masih dari data Financial Fitness Index, generasi milenial Indonesia ternyata memiliki kemampuan baik dalam membayar utang, seperti pinjaman rumah, memenuhi kebutuhan dasar, dan juga mengelola utang.
Namun, sekali lagi, kondisi finansial tiap orang berbeda, termasuk besarnya pendapatan juga tak akan sama antara satu dengan yang lainnya. Jadi, dengan pendapatan, katakanlah, Rp5 juta, ini bisa saja bisa ditabung oleh seseorang, sedangkan bisa langsung habis untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi yang lain. Karena itu, ada baiknya kita tahu cara mengelola pendapatan ini dengan baik agar kebutuhan pokok, membayar utang dan menyisihkan ke pos dana darurat bisa terpenuhi.
Semakin kamu pintar mengelola gaji, maka kesehatan keuanganmu pun terjaga. Tapi, kalau tidak maka kamu harus bisa belajar lebih lanjut agar tidak lebih besar pasak daripada tiang.
Financial Safety
Indikator ini adalah bagaimana kamu menyiapkan dana darurat agar ketika berada di kondisi yang kurang baik, ada support dana dan tidak perlu untuk berutang.
Pandemi mengajarkan pada kita bahwa memiliki dana darurat adalah sebuah keharusan. Walaupun kelak kita sudah tidak berada dalam masa pandemi, dana darurat tetap harus terus disiapkan. Pasalnya, masa depan tidak ada yang bisa memprediksi.
Financial Growth
Indikator ini terkait bagaimana kamu mengelola keuangan agar bisa berkembang ke depannya dan memenuhi berbagai pos keuangan yang sudah disusun.
Dalam financial growth, investasi adalah salah satu hal yang wajib kamu lakukan. Bagaimana caranya? Belajar saham misalnya. Saham memang merupakan investasi yang high risk high return, tetapi ini adalah investasi terbaik jika kamu memiliki tujuan keuangan jangka panjang.
Jadi, agar kondisi finansial kamu bisa bertumbuh, maka segera lakukan investasi.
Baca juga: Cara Cerdas Raih Kebebasan Finansial
Financial freedom
Siapa sih yang tidak ingin sampai di fase financial freedom? Semua pasti menginginkannya.
Tak perlu pusing memikirkan cicilan, punya tabungan, investasi, passive income, adalah impian semua orang. Kamu bisa kok berada di fase ini dengan cara disiplin dalam mengelola keuangan dan berinvestasi.
Empat indikator di atas merupakan ukuran standar dalam melihat seberapa jauh kondisi finansial kamu sekarang ini. Gimana sudah bisa mengukur kondisi finansial kamu secara umum?
Bagi yang sudah merasa ‘sehat’ karena financial basic sudah terpenuhi, memiliki investasi, pertumbuhan keuangan mulai terlihat, maka pertahankan! Namun, bagi kamu yang masih berada di kondisi finansial yang kurang sehat, tak perlu khawatir. Beberapa tip di bawah ini bisa kamu lakukan agar bisa berada di titik aman lagi.

3 Cara Memperbaiki Kondisi Finansial yang Kurang Sehat
Buang Kesedihan
Adalah hal yang wajar kamu bersedih ketika kondisi finansial tidak baik. Tapi, jika kamu meratapi terus menerus kesedihan, maka bisa jadi malah akan menyulitkan kamu ke depannya.
Kamu bisa mengutarakan kesedihan ke orang terdekat atau konsultasi ke orang yang tepat tentang masalah keuangan yang kamu hadapi. Dengan melakukan hal tersebut, setidaknya kamu sudah melangkah untuk keluar dari masalah.
Ingat, setiap masalah pasti ada solusinya.
Menerima Keadaan
Self acceptance memang tidaklah mudah. Apalagi jika masalah yang kamu hadapi cukup berat, misalnya bisnis mesti gulung tikar. Efeknya ke mana-mana, betul? Ada karyawan yang harus dirumahkan, dan juga keluarga yang mesti kamu pikirkan untuk bisa tercukupkan kebutuhan dasarnya.
Namun, menyalahkan diri terus menerus tidak akan mengubah keadaan. So, silakan mengambil jeda, menerima keadaan. Memikirkan langkah selanjutnya adalah jalan terbaik.
Menyadari Kesalahan
Kondisi finansial yang tidak sehat disebabkan oleh berbagai faktor. Dan tiap orang memiliki faktor yang berbeda-beda.
Coba kamu tulis, apa yang membuat pengelolaan keuangan terasa sulit. Apakah bersumber dari gaya hidup, misalnya ngopi setiap hari di coffee shop tanpa perhitungan? Pemakaian kartu kredit over limit? Atau membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan?
Dengan membuat daftar tersebut, kamu akan melihat kebocoran terbesar ada di sebelah mana. Dengan demikian, kamu bisa melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengatasinya.

4 Langkah Awal Memperbaiki Kondisi Finansial
Mulai Melakukan Penganggaran
Membuat anggaran merupakan langkah awal financial basic yang terbaik. Kamu akan lebih disiplin dalam mengelola keuangan dengan adanya penganggaran.
Buatlah pos-pos kebutuhan kamu, mulai dari biaya bulanan, utang yang harus dibayar, hingga tabungan setiap bulan dari gaji yang dimiliki.
Setop Berfoya-foya
Gaya hidup generasi milenial sekarang ini sangat konsumtif. Itu fakta, dan mau tak mau, harus kita akui. Menjamurnya coffee shop kekinian, banyak yang jualan makanan dari berbagai negara, belum lagi traveling jadi semacam ‘lomba’ tampil memesona di media sosial. Inilah yang bikin kebocoran keuangan.
Stop melakukan hal-hal tersebut apabila kamu tidak memiliki dana khusus. Kamu masih bisa kok melakukannya, dengan tetap harus memperhatikan dana yang dimiliki.
Kembali lagi, anggarkan dana untuk kopi, beli makanan online atau traveling setiap bulan agar tidak mengganggu pos lainnya.

Membiasakan Diri Membaca Artikel
Sekarang ini teknologi memudahkan kamu untuk belajar, maka yuk, manfaatkan!
Jangan mager untuk sekadar membaca artikel keuangan yang terkait pengelolaan keuangan di blog Ternak Uang, misalnya. Ada banyak insight yang akan kamu dapatkan setelah membaca.
Atau kamu bisa follow akun-akun para financial planner, lembaga perbankan maupun non perbankan yang sering mengedukasi lewat konten di media sosial.
Mulai Belajar Investasi
Tidak ada kata telat untuk belajar, termasuk belajar investasi. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan. Dengan melakukan investasi, tujuan keuangan yang sudah kamu susun bisa tercapai.
Kondisi finansial kamu berubah atau tidak tergantung dari tindakan yang kamu ambil. Setuju?
Baca juga: Capai Financial Freedom ala Raditya Dika
Yuk, belajar untuk memulihkan kondisi finansial di Academy ternak Uang. Ada banyak hal yang bisa kamu pelajari di academy ini dengan profesional di bidangnya. Tapi sebelumnya, kamu bisa cek kondisi finansialmu dulu. Ada fitur dari Ternak Uang yang bisa kamu manfaatkan. Dengan demikian, kamu tahu kondisi finansial kamu sebenarnya seperti apa, dan kemudian bisa mengatur langkah untuk memperbaikinya.