Ketika membeli saham sebaiknya tidak sekadar ikut-ikutan. Maksudnya, jika ada temanmu beli saham perusahaan ABCD, kamu pun harus ikutan. Tidak seperti itu loh. Ada cara memilih saham yang baik untuk pemula agar bisa membeli sesuai dengan tujuan, dan nantinya kamu akan mendapatkan return yang maksimal.
Dalam investasi saham tidak ada namanya feeling analysis. Misalnya seperti, kamu membeli saham karena melihat gedungnya yang megah, produknya terlihat mentereng, kantor berada di kawasan mewah, dan lain sebagainya. Ini bukan cara memilih saham yang baik. Menjadi investor saham berarti kamu harus melakukan analisis dengan benar—berdasarkan data—sebelum membeli saham.
Apalagi sekarang ini, di tengah ramainya pembicaraan investasi saham di berbagai kanal media sosial. Banyak orang—bahkan mereka yang berfollower banyak—sering berbagi postingan rekomendasi saham A, B, C, D. Tanpa melakukan analisis, kamu pun ikut-ikutan beli saham tersebut. Hati-hati, maksud hati ingin mendapatkan untung, tapi bisa jadi malah buntung.
Bagi investor saham pemula, salah satu cara memilih saham yang baik adalah dengan menggunakan analisis fundamental. Seperti apa analisis fundamental itu? Analisisnya meliputi membaca laporan keuangan perusahaan yang sahamnya ingin dibeli, melihat perkembangan bisnis, mengikuti perkembangan berita-berita dan kebijakan-kebijakan ekonomi, dan lain-lain.
Dengan cara memilih saham yang baik ini, kamu akan terhindar membeli saham perusahaan yang tidak dikenali. Mengutip tips investasi salah satu legendaris saham Indonesia, Lo Kheng Hong, bursa saham itu tidak mengenal yang namanya belas kasihan.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan agar Lancar Belajar Investasi Saham dari Nol
So, sudah siap ingin berinvestasi saham? Yuk, disimak cara membeli saham yang baik agar terhindar dari kerugian di kemudian hari.

5 Langkah Cara Memilih Saham yang Baik, Panduan untuk Pemula
Sebelum jadi investor, pahami dulu apa itu investasi saham.
Investasi saham adalah instrumen investasi di pasar modal dengan kategori high risk, high return. Jangan hanya melihat high return saja tapi harus pahami ada risiko besar yang menanti di baliknya.
Ketika kamu sudah paham dan siap menanggung risiko investasi saham seperti harga saham turun, likuidasi, delisting dari bursa efek, maka inilah fase kamu sudah mantap untuk memulai investasi. Dari pemahaman dasar inilah, kamu akan terpacu untuk belajar analisis sebagai cara memilih saham yang baik.
Membeli saham nggak perlu langsung modal besar. Belilah dari modal kecil, misalnya satu lot (1 lot = 100 lembar saham). Di sini, kamu akan belajar melakukan strategi dari analisis yang sudah dipelajari. Jika sudah, maka kamu bisa menambah jumlah lot saham yang ingin dikoleksi.
1. Beli saham perusahaan yang kamu kenal
Cara memilih saham yang baik berikutnya adalah beli saham emiten yang kamu kenal. Eits, kenal di sini bukan dalam artian kamu mengenal baik siapa pemiliknya, ya. Tapi, mengetahui kinerja perusahaan tersebut, dan kamu bisa melihat perkembangan bisnisnya.
Hindari membeli saham karena ikut-ikutan, atau dibujuk oleh orang lain. Karena nantinya kamu serupa membeli kucing dalam karung.
Lalu mengenali emiten lebih baik lagi itu dengan cara apa? Dengan cara analisis fundamental dan analisis teknikal.
Silakan kamu melakukan pengecekan laporan keuangan beberapa tahun belakangan ini. Lalu kamu bisa ‘membedah’ lagi rasio-rasio keuangannya. Seperti, apakah rasio utang perusahaan ada di level wajar atau tidak, valuasinya mahal atau murah, return on equity (ROE) atau tingkat pengembalian investasi minimal di angka 15% atau kurang, dan lain sebagainya.
Jika membaca laporan keuangan adalah bagian dari analisis fundamental, maka untuk analisis teknikal akan lebih menitikberatkan pada pendekatan harga saham di rentang waktu tertentu, dengan fluktuasi dan informasi titik terendah dan tertinggi.
Sedikit tambahan juga, cara memilih saham yang baik untuk poin ini termasuk dengan melihat modal perusahaan di atas 500 M, memiliki model bisnis yang jelas, serta labanya meningkat dari waktu ke waktu.
Membeli saham menggunakan analisis berarti kamu mengedepankan logika bukan nafsu. Dengan demikian, ke depannya, hasil yang akan diperoleh jelas dan maksimal.
2. Beli saham yang masuk indeks unggulan
Bursa Efek Indonesia (BEI) rutin mengeluarkan indeks saham, yang menjadi ukuran statistik dari perubahan gerak harga kumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.
Untuk pemula dalam investasi saham, cara memilih saham yang baik bisa kamu lakukan dengan membeli saham yang masuk di dalam indeks saham unggulan BEI. Misalnya indeks LQ45 atau IDX30.
Kamu tidak perlu khawatir, karena emiten-emiten yang masuk ke dalam kategori tersebut sudah pasti memiliki likuiditas yang tinggi, juga memiliki latar belakang serta fundamental yang dinilai baik.
Baca juga: Belajar Investasi Saham dengan Modal Sekecil-kecilnya, Ini 6 Triknya

3. Amati gerak harga saham
Salah satu faktor utama yang membuat saham termasuk high risk adalah fluktuasi harga.
Harga saham bergerak sewaktu-waktu bahkan dalam hitungan detik sekalipun. Apabila terjadi peningkatan permintaan, maka harga saham bisa naik. Tapi, kamu mesti waspada jika peningkatan harga saham cukup fantastis. Lantaran bisa jadi ini termasuk sinyal tidak wajar.
Contoh kasus, di awal pembukaan bursa hari ini, harga saham emiten AERW Rp300 per lembar. Penutupan sesi I melonjak menjadi Rp600 per lembar. Lalu penutupan sesi II menjadi Rp1000 per lembar. Peningkatan harga secara drastis seperti ini harus diwaspadai dan sebaiknya dihindari. Pasalnya, bisa jadi ada manipulasi pasar.
Karena itu, ada skema Auto Reject Atas (ARA) atau Auto Reject Bawah (ARB) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk menghentikan pergerakan saham yang bergerak terlalu cepat. Cara memilih saham yang baik, sebaiknya hindari saham-saham yang terlalu sering ARA atau ARB. Apalagi jika masuk ke dalam daftar UMA (Unusual Market Activity), atau disebut saham yang bergerak di luar kewajaran.
4. Perhatikan perubahan volume perdagangan
Jangan mudah tergiur dengan harga saham yang murah adalah cara memilih saham yang baik. Kamu mesti perhatikan juga kredibilitas sahamnya.
Apabila saham emiten harganya meningkat drastis, maka ini biasanya akan diiringi juga dengan perubahan volume perdagangan yang signifikan. Kamu perlu mewaspadai ketika sahamnya mendadak naik daun dalam waktu beberapa hari. Lalu, banyak yang memburu sahamnya akibat pompom saham atau sentimen lainnya.
Perlu kamu tahu, jika ada indikasi seperti ini, kemungkinan saham tersebut tengah dipermainkan oleh investor dengan modal besar atau bisa juga dari bandar. Biasanya, dari harga yang sebelumnya tinggi, akan anjlok. Sementara kamu merugi, para pemain tersebut sudah kabur dengan keuntungan besar dari manipulasi yang mereka lakukan.

5. Memilih sekuritas dengan biaya transaksi kecil
Cara memilih saham yang baik dan memulai investasi saham, kamu diharuskan membuka rekening efek yang difasilitasi oleh perusahaan sekuritas. Setelah memiliki rekening, maka kamu harus melakukan top up sejumlah dana ke rekening tersebut. Nantinya, uang di rekening inilah yang akan menjadi modal kamu dalam membeli saham yang ingin dikoleksi.
Ketika kamu mau melakukan transaksi jual beli saham, maka akan ada biaya transaksi. Biaya inilah yang kemudian akan menjadi keuntungan dari perusahaan sekuritas.
Biaya transaksi tiap perusahaan sekuritas bervariasi. Ada yang menetapkan 0,19% untuk pembelian, ada pula yang hanya 0,15%. Untuk jual saham ada yang menetapkan 0,29% ada juga 0,20%. Selisihnya lumayan. Jadi, dengan memilih perusahaan sekuritas dengan biaya transaksi rendah maka kamu bisa memaksimalkan keuntungan dari saham.
Baca juga: 10 Prinsip Dasar Belajar Investasi dari Nol
Demikian cara memilih saham yang baik sebagai panduan bagi para pemula. Gimana, tidak terlalu sulit bukan? Yakin bahwa kamu bisa!
Apabila kamu tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai cara memulai investasi saham, dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.
Cari tahu insight lebih lengkap tentang cara memilih investasi saham lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!
Belum jadi member? Pakai kode promo
Cari tahu insight lebih lengkap tentang kunci sukses investasi saham lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!
Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!
buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!