Seiring waktu dan berkembangnya wawasan, investasi saham sudah tak dianggap lagi sebagai tabungan jangka panjang bagi sebagian orang. Mereka justru memanfaatkan instrumen pasar modal ini sebagai mata pencaharian utama alias bisnis, dengan menargetkan keuntungan harian. Yes, dengan memperdagangkannya atau trading. Dan, untuk sukses, maka seorang trader saham harus tahu cara analisa teknikal saham yang benar.

Kepopuleran saham sehingga berkembang seperti sekarang dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya adalah iming-iming potensi keuntungan yang besar. Namun, pastinya, untuk merealisasikan potensi itu bukan perkara yang mudah.

Banyak hal mesti dilakukan oleh seorang trader saham, agar apa yang menjadi potensi bisa benar-benar nyata didapatkan. Salah satu metode untuk ini adalah dengan mempelajari cara analisa teknikal saham, sebagai salah satu metode analisis yang mempelajari pergerakan harga saham secara historis, sehingga bisa mendapatkan proyeksi ke depannya. Ada satu lagi metode analisis yang lain, yaitu analisa fundamental saham, yang biasanya digunakan oleh para investor jangka panjang.

Baca juga: 7 Cara Membaca Analisa Fundamental Saham Bagi Pemula

Nah, buat kamu yang pemula, bisa saja hal ini akan membuatmu sedikit pusing sih. Tapi, kalau dibandingkan dengan potensi keuntungan yang bisa didapatkan, ya, sepadanlah. So, kali ini, yuk, kita coba cari tahu bareng-bareng, bagaimana cara analisa teknikal saham yang dengan mudah bisa dipelajari oleh pemula.

Istilah ARA dan ARB dalam Saham: Ini yang Wajib Investor Pemula Ketahui!

Apa Itu Analisis Teknikal Saham?

Cara analisa teknikal saham merupakan metode menganalisis pergerakan saham berdasarkan pola-pola grafik pasar modal. Dalam pola grafik itu terkandung data-data penting seperti harga saham dan volume transaksi saham.

Seperti yang dijelaskan di atas, analisis teknikal digunakan untuk mengetahui pergerakan harga saham ke depan dari data harga historisnya, dengan mencoba mencermati tren yang terjadi. Trader akan dapat memutuskan, apakah ia akan menjual ataupun membeli saham berdasarkan tren tersebut secara lebih efektif.

Metode analisis teknikal ini tak hanya bisa digunakan pada trading saham saja, tetapi juga untuk komoditas lainnya, seperti valas atau emas, atau komoditas lain yang memungkinkan trader melakukan transaksi secara harian dan jangka pendek.

Nah, jika kamu ingin tahu cara analisa teknikal saham yang benar, ada satu alat yang bisa membantumu melihat pola tren harganya. Namanya candlestick chart. Apa itu candelstick chart? Mari kita lihat.

Apa Itu Candlestick Chart?

Candlestick adalah nama salah satu bentuk grafik yang menunjukkan pola pergerakan harga saham di pasar modal. Kalau kamu memang berniat menjadi seorang trader, maka candlestick ini menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk dipelajari. Tak hanya menjadi cara analisa teknikal saham yang efektif untuk trader, berkenalan dengan candlestick chart juga penting bagi investor jangka panjang.

Candlestick chart menunjukkan pola atau pattern harga dalam periode tertentu, misalnya dalam satu minggu, satu bulan, atau satu tahun terakhir. Jika dicermati, ada pola-pola tertentu dalam grafik ini yang akan dapat membantumu melihat ke depan, apakah harga saham tertentu akan naik atau turun.

Baca juga: Cara Melihat Harga Saham dengan Mudah dan Praktis bagi Pemula

Memang bagi pemula, mempelajari candlestick chart ini bisa jadi sedikit rumit, lantaran butuh berbagai pertimbangan yang sangat subjektif dalam prosesnya. Namun, kalau kamu memang punya niat besar untuk menjadi trader sukses, seiring jam terbang yang meninggi, cara analisa teknikal saham dengan melihat pola candlestick ini pasti bisa kamu kuasai dengan baik.

Asal Mula Candlestick Chart

Tapi, penasaran nggak sih, dari mana sejarahnya muncul candlestick chart, apalagi kemudian menjadi salah satu cara analisa teknikal saham yang efektif?

Semua berawal dari seorang pedagang beras di Jepang, Munehisa Honma, di abad ke-18, yang menemukan metode grafik ini untuk memantau perkembangan harga beras di pasaran. Ia melakukan pencatatan secara detail harga beras di masa lalu—mulai dari harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, hingga harga penutupan setiap harinya—untuk kemudian dipakainya untuk menganalisis dan memprediksi harga beras di hari berikutnya.

Karena terbukti akurat, seorang pedagang barat, Steven Nison, mengadopsi metode ini. Hingga sekarang, metode ini tak hanya digunakan dalam perdagangan beras, tetapi bisa digunakan pada trading komoditas apa pun yang berjangka waktu pendek.

Cara Analisa Teknikal Saham untuk Pemula: Berkenalan dengan Candlestick Chart

Cara Analisa Teknikal Saham dengan Menganalisis Pola Candlestick

Untuk bisa mempelajari cara analisa teknikal saham dengan candlestick ini, kamu lebih dulu harus berkenalan dengan bagian-bagian dari grafik tersebut.

Grafik lilin ini terdiri atas 2 bagian, yaitu:

1. Body

Body atau tubuh candlestick ini berbentuk segiempat, dengan warna merah-hijau, atau hitam-putih, yang menunjukkan harga pembukaan dan penutupan dalam satu periode transaksi saham.

2. Shadow

Disebut juga wick, adalah ekor dari grafik lilin, yang berupa garis lurus baik ke atas maupun ke bagian bawah dari body, dan menunjukkan posisi harga saham yang terendah dan tertinggi.

Nah, kemudian, bagaimana cara membacanya? Mari simak cara analisa teknikal saham dengan candlestick selanjutnya berikut ini.

3. Lihat panjang body candle

Cermati panjang tubuh grafik lilin tersebut. Jika semakin pendek, artinya pergerakan harga juga semakin minim. Sedangkan, jika semakin panjang, maka ada tekanan jual beli saham yang juga semakin tinggi.

4. Lihat panjang ekor candle

Setelah itu, cermati panjang ekor. Jika semakin pendek, maka itu artinya terjadi aktivitas trading dengan harga mendekati harga pembukaan. Sedangkan, jika ekornya semakin panjang, maka artinya aktivitas transaksi terjadi jauh melebihi harga pembukaan dan penutupan.

5. Jika ekor atas dan bawah tak sama

Kadang, kita akan melihat, panjang ekor di bagian atas tubuh grafik lilin dan yang ada di bagian bawahnya tidak sama panjang. Jika ekor atas lebih panjang, maka itu artinya banyak orang membeli dengan harga tinggi. Sedangkan, kalau ekor bawah yang lebih panjang, maka itu artinya penjual sedang menekan harga untuk turun, sementara pembeli tetap bidding di harga tertingginya.

6. Jika ekor atas dan bawah sama

Jika kamu melihat pola candlestick seperti ini, maka ini artinya sedang terjadi keseimbangan antara penjualan dan pembelian saham, yang bisa mengindikasikan kejenuhan pasar dan dalam kondisi tak pasti.

Beberapa Jenis Pola Dasar Candlestick Chart untuk Dikenali

Ada banyak sekali pola candlestick yang muncul di pasar saham. Apakah kamu harus mempelajari semuanya? Tentu saja! Namun, sebagai pemula yang sedang mempelajari cara analisa teknikal saham, kamu bisa mulai berkenalan dengan 10 di antaranya yang paling dasar dulu.

1. Hammer

Sumber: excellenceassured.com

Pola ini menunjukkan adanya peralihan dari bearish menjadi bullish dengan ekor yang panjang, yang berada pada posisi downtrend, yang mengonfirmasi akan menjadi uptrend.

2. Inverted hammer

Sumber: DailyFX

Pola ini adalah pola hammer tetapi dengan posisi terbalik, yaitu body candle berada di bawah ekor yang panjang. Pola ini juga mengonfirmasi terjadinya pembalikan tren dari downtrend menjadi uptrend.

3. Hanging man

Sumber: ForexBoat

Bentuknya mirip seperti hammer, tetapi posisinya yang berbeda, yang menunjukkan peralihan bullish menjadi bearish. Tampak ekornya yang panjang di bagian bawah, dengan sedikit atau tidak ada sama sekali ekor di bagian atas body, posisinya berada di uptrend.

4. Shooting star

Sumber: ThinkMarkets

Ciri pola ini adalah panjang ekor dua kali lipat panjang body, dan berada di bagian atas body. Posisinya berada di uptrend, seperti halnya hanging man. Ini juga merupakan indikasi peralihan dari uptrend menjadi downtrend.

5. Spinning top

Sumber: corporatefinanceinstitute.com

Body candle tampak kecil dengan ekor tampak di bagian atas dan bawah sama panjangnya. Posisinya bisa berada pada uptrend maupun downtrend. Hal ini menunjukkan kejenuhan pasar, atau bisa jadi sedang terjadi adu kekuatan yang seimbang antara pembeli dan penjual.

Saat pola ini muncul, ada baiknya kamu hold dulu aktivitas jual beli sahamnya, dan menunggu hingga pola berikutnya muncul.

6. Doji

Sumber: how to trade blog

Pola doji digambarkan dengan garis ekor yang sama panjang pada atas dan bawah body, sedangkan body juga berupa garis saja yang melintangi ekor. Pola ini juga menunjukkan sedang terjadi adu kuat antara penjual dan pembeli saham, sehingga menunjukkan pasar sedang berada pada kondisi tak pasti.

Sama seperti spinning top, sebaiknya kamu hold dulu jika melihat pola ini muncul dan menunggu pola berikutnya muncul.

Baca juga: 7 Panduan Lengkap Belajar Saham untuk Pemula dari Nol

Nah, itu dia 6 pola dasar candlestick chart yang perlu kamu kenali terlebih dulu sebagai cara analisa teknikal saham untuk pemula, sebelum beranjak ke pola-pola lain yang lebih kompleks, yang biasanya terdiri atas 3 hingga 5 candle yang berdampingan.

Gimana nih? Merasa asyik, atau malah pusing?

Apabila kamu tertarik untuk belajar cara analisa teknikal saham lebih jauh, dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.

Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!

Nah, itu dia artikel mengenai cara analisa saham untuk pemula melalui pemahaman candlestick chart. Semoga dapat membantu ya.