Barangkali pasar modal atau capital market adalah hal yang terus ramai diperbincangkan seiring meroketnya angka investor selama pandemi COVID-19.

Seperti yang kita ketahui, dalam berinvestasi ada berbagai instrumen yang bisa dipilih, namun yang paling terkenal adalah emas dan properti. Ragam investasi melalui capital market atau pasar modal masih sedikit yang tahu.

Tapi, semua itu berubah seiring berkembangnya teknologi, ketika untuk memulai investasi di pasar modal tidak mesti mengeluarkan biaya yang besar. Mau berinvestasi pun sekarang ini cukup bermodalkan smartphone, kuota internet, dan aplikasi perusahaan sekuritas. Semua serba dimudahkan. Jadi, jangan heran jika angka investor di akhir tahun 2021 menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menembus angka 7,49 juta investor.

Inti dari investasi di capital market adalah peluang bagi masyarakat dalam meraih cuan. Namun, selain itu, masyarakat pun bisa turut berperan aktif dalam memajukan kondisi perekonomian negara kita.

Baca juga: 7 Tips Belajar Investasi untuk Pemula Agar Bisa Meraup Cuan Maksimal

Agar lebih memahami tentang seluk beluk capital market, berikut ini penjelasan lengkap tentang pengertian, cara kerja dan produknya.

Belajar Saham: Kenali 6 Jenis Saham dan 8 Tipsnya untuk Pemula

Pengertian Capital Market

Menurut UU No. 8 tahun 1995, pengertian capital market adalah sebuah aktivitas yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek antara perusahaan emiten dan pelaku.

Secara umum, pengertian pasar modal merupakan kegiatan dalam transaksi jual beli surat berharga ataupun efek antara perusahaan emiten dan investor serta pelaku pasar modal yang lain. Untuk tempat yang dijadikan sebagai capital market adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun motif utama dari capital market adalah masalah kebutuhan modal bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memajukan bisnisnya dengan cara menjual saham ke investor, pemilik dana baik lembaga usaha maupun perorangan.

Sejarah Capital Market di Indonesia

Sejarah dari capital market adalah dimulai dari negara Perancis di abad ke-12. Lalu di Bruges, Flemish, Belgia. Flemish juga sudah mulai melakukan perdagangan komoditas di abad ke-13. Perkembangan transaksi jual beli efek baik surat berharga atau komoditas mengalami peningkatan di berbagai negara Eropa, termasuk di dalamnya Belanda.

Sedangkan sejarah pasar modal di Indonesia dimulai dari penjajah kolonial Belanda. Di tanggal 14 Desember 1912 di Batavia, capital market atau pasar modal di Indonesia resmi berdiri dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel (asosiasi perdagangan efek).

Namun, di tahun 1918 pasar modal Indonesia harus ditutup karena adanya gejolak ekonomi sebagai imbas dari Perang Dunia I dan II. Di tahun 1977, pasar modal Indonesia pun kembali resmi dibuka oleh Presiden Soeharto dengan nama Bursa Efek Jakarta.

Seiring waktu, pasar modal di Indonesia pun semakin berkembang dan berbagai kebijakan diperbaharui. Namanya pun berganti menjadi Bursa Efek Indonesia.

9 Komunitas Saham Pemula yang Bisa Jadi Tempat Belajar Saham

Fungsi Capital Market

Capital market adalah pasar tempat transaksi jual beli surat berharga. Namun, lebih daripada itu, pasar modal ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian suatu negara.

Mengapa demikian? Karena capital market akan menjalankan dua perannya bagi negara yaitu fungsi keuangan dan juga fungsi ekonomi.

Fungsi Ekonomi

Landasan utama dari fungsi capital market adalah mempertemukan dua belah pihak yang memiliki kepentingan, yaitu perusahaan emiten dan investor. Di sisi investor, mereka ingin berinvestasi agar bisa mendapatkan keuntungan, sedangkan bagi perusahaan emiten membutuhkan tamabahan modal bisnis dari investor.

Selain itu, fungsi lain capital market adalah juga membuka peluang bagi pengusaha untuk mendapatkan modal sehingga terciptalah kestabilan likuiditas perusahaan melalui penjualan surat berharga atau surat utang. Dengan adanya tambahan modal, ini bisa mendorong perusahaan dalam berinovasi juga pengembangan bisnisnya, ke depannya akan tercipta lapangan pekerjaan yang banyak dan mempengaruhi perekonomian negara.

Fungsi Keuangan

Dari sisi keuangan, fungsi capital market adalah menyediakan sarana pemerataan pemasukan baik dari emiten dan investor. Pihak investor memiliki peluang mendapatkan imbal hasil dari instrumen yang telah dipilihnya.

Di sisi perusahaan emiten, mereka akan mendapatkan suntikan modal sehingga produktivitas bisnis bisa meningkat. Perusahaan bisa melakukan ekspansi bisnis yang luas dan kesempatan terbuka lapangan kerja pun makin besar.

Mengenal Capital Market: Pengertian, Fungsi, dan 5 Produknya

5 Produk Capital Market

Saham

Salah satu produk dari capital market yang digandrungi banyak masyarakat Indonesia saat ini adalah saham.

Saham merupakan surat berharga yang diterbitkan sebagai bukti dari kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan. Ketika seorang investor melakukan investasi saham, maka ia akan memiliki hak berupa pendapatan perusahaan, aset perusahaan dan berhak untuk hadir di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sebagai investor yang menginventasikan dana ke produk investasi ini, kamu akan mendapatkan keuntungan berupa dividen dan capital gain.

Harga-harga saham pun mengalami fluktuasi baik dalam bentuk penuruan ataupun kenaikan. Adapun pembentukan harga saham terjadi karena adanya pernawaran dan permintaan dari saham itu sendiri.

Baca juga: Belajar Saham: Kenali Jenis Saham dan 5 Tipsnya untuk Pemula

Reksa dana

Produk reksa dana capital market adalah salah satu pilihan favorit investor pemula. Di reksa dana, ada seorang manajer investasi yang akan mengelola dana investor dalam portofolio efek sehingga bisa mendapatkan imbal hasil yang maksimal.

Namun, walaupun sudah ada manajer investasi, financial education harus tetap jalan ya. Kamu mesti belajar hal mendasar dari produk capital market seperti reksa dana ini agar bisa melakukan mitigasi risiko dan strategi investasi yang tepat.

Obligasi atau surat utang

Berikutnya, produk capital market adalah obligasi atau surat utang.

Obligasi adalah produk pasar modal dengan penerbitan surat utang oleh pemilik perusahaan ke investor yang ingin membelinya. Isi dari obligasi adalah janji dari pihak perusahaan emiten untuk membayar imbalan dalam bentuk bunga (kupon) dalam jangka waktu tertentu dan harus melunasi pokok utang di akhir waktu yang sudah ditentukan ke pihak investor yang membeli obligasi tersebut.

Contoh obligasi di capital market adalah Sukuk, Surat Utang Negara (SUN) dan sebagainya.

Surat berharga ETF

Exchange traded fund (ETF) adalah produk capital market yang hampir serupa dengan reksa dana, sistemnya dalam bentuk pengumpulan dana secara kolektif dan yang mengelolanya adalah ahli profesional. Dan ETF ini bisa juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham derivatif

Produk capital market yang satu ini memang jarang diketahui yaitu saham derivatif. Saham ini adalah bentuk turunan dari saham yang terbagi dalam dua jenis yaitu warran dan right. Bentuknya masih tetap seperti surat berharga, tapi mekanismenya saja yang agak berbeda dengan saham pada umumnya.

Baca juga: 8 Tanya Jawab tentang Investasi yang Sering Diajukan oleh Investor Pemula pada Pakar Investasi

Memahami capital market itu tidaklah sulit, karena ketika kamu memutuskan menjadi investor di pasar ini pastinya akan langsung paham semua poin di atas. Jangan lupa untuk terus menambah pengetahuan ya ketika terjun sebagai investor capital market.

Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!