Memastikan produk yang dipakai dalam kondisi halal adalah salah satu cara umat Muslim dalam menjalankan syariat. Itulah mengapa beberapa tahun belakangan ini investasi saham syariah makin diminati. Bagi calon investor pasar modal Indonesia yang ingin tahu tentang investasi saham syariah ini tentunya harus belajar saham syariah terlebih dulu.
Sebagian besar masyarakat Muslim yang ingin berinvestasi di saham atau instrumen lainnya selalu terkendala dengan pertanyaan utama yaitu apakah investasi ini sesuai syariat atau tidak? Hal yang wajar terjadi karena tidak semua emiten memiliki lini bisnis yang sesuai dengan prinsip syariah Islam.
Adapun investasi saham syariah ini menghindari yang namanya sistem bunga. Untuk penempatan dana ada di produk maupun usaha halal, basisnya berdasarkan hasil pendapatan kemudian dibagi secara adil melalui bagi hasil.
Baca juga: Sekolah Pasar Modal: Cara Belajar Saham Langsung dari Sumbernya
Secara umum instrumen investasi saham syariah sudah menggunakan label syariah dan secara hukum diatur oleh Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN).
Investasi saham syariah memiliki perbedaan utama dengan saham konvensional, yakni ada pada sistem dan juga syaratnya. Agar kamu lebih memahami dengan detail tentang investasi saham di pasar modal syariah, berikut beberapa poin belajar saham syariah yang akan kita pelajari dalam artikel kali ini.
- Belajar Saham Syariah: Pengertian
- Indeks Saham Syariah
- Jakarta Islamic Index (JII)
- IDX-MES BUMN 17
- Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
- Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
- 3 Tips Terbaik Belajar Saham Syariah
- Pilih perusahaan sekuritas yang dilengkapi dengan SOTS (Syariah Online Trading System)
- Membuka rekening efek syariah
- Kenali saham-saham syariah
Nah, mari kita lihat satu per satu.

Belajar Saham Syariah: Pengertian
Pengertian saham syariah adalah sebuah produk investasi halal dalam bentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip pasar modal syariah. Jenis investasi ini muncul sebagai jawaban atas permintaan masyarakat muslim yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah. Faktanya, tak harus muslim juga untuk mau belajar saham syariah, bahkan ini bisa diadopsi oleh golongan mana pun.
Dalam sistem saham syariah, salah satu kegiatan yang termasuk di dalamnya adalah syirkah. Kegiatan syirkah adalah penyertaan modal dengan memiliki hak berupa bagi hasil dari keuntungan. Inilah salah satu alasan mendasar mengapa produk investasi ini tidaklah bertolak belakang dengan prinsip syariah Islam.
Saham yang ada di Bursa Efek Indonesia tidak semuanya dikategorikan sebagai saham syariah. Sebuah saham bisa masuk kategori ini apabila tidak mengandung unsur riba, gharar, maisir, kezalian dan maksiat. Tak hanya itu saham syariah juga mesti memenuhi rasio keuangan yang telah ditentukan.
Untuk rasio keuangan ini mencakup dari total utang berbasis bunga jika dibandingkan total aset tidak lebih dari 45%. Dan pendapatan non halal dibanding total keseluruhan pendapatan tidak lebih dari 10%.
Rasio tersebut lah yang membuat perbedaan antara jenis investasi saham syariah dan konvensional.
Belajar saham syariah kamu mesti tahu dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia yaitu:
- Saham yang telah dinyatakan lulus seleksi saham syariah berdasarkan aturan dari OJK No. 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
- Perusahaan sekuritas yang sudah mendeklarasikan diri sebagai perusahaan dengan basis syariah menurut aturan OJK No.17/POJK/04/2015.
Untuk perusahaan yang termasuk di kategori pertama adalah perusahaan konvensional yang membuat serta mengajukan program yang berbasis syariah. Sedangkan yang kedua memang murni perusahaan syariah. Kedua perusahaan jenis saham syariah di atas pun tergabung dalam satu wadah, yaitu Daftar Efek Syariah (DES).

Indeks Saham Syariah
Ada beberapa indeks saham syariah yang ada di Bursa Efek Indonesia, yaitu :
Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks saham syariah pertama adalah Jakarta Islamic Index. Peran BEI di sini melakukan serta menentukan seleksi saham syariah yang akan menjadi unsur JII.
IDX-MES BUMN 17
IDX-MES BUMN 17 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 17 emiten syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk IDX-MES BUMN 17 ini merupakan hasil kerja sama dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011, ISSI merupakan indeks saham syariah gabungan yang tercatat resmi di BEI. Sayangnya dalam indeks ini BEI tidak melakukan seleksi saham syariah seperti indeks lainnya.
Baca juga: 7 Rekomendasi Buku Belajar Saham yang Mudah Dipahami Pemula
Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
Indeks yang diluncurkan tanggal 17 Mei 2018 meliputi tujuh puluh saham syariah paling likuid yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Setelah mengetahui pengertian dan apa saja indeks saham syariah, berikut ini tips terbaik belajar saham syariah yang bisa kamu lakukan.

3 Tips Terbaik Belajar Saham Syariah
Pilih perusahaan sekuritas yang dilengkapi dengan SOTS (Syariah Online Trading System)
Bagi calon investor untuk bisa berinvestasi mesti melalui perusahaan sekuritas yang sudah mengantongi izin usaha, terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Umumnya perusahaan sekuritas yang besar sudah menyiapkan aplikasi transaksi saham syariah. Di dalam aplikasi tersebut sudah disesuaikan dengan prinsip syariah di pasar modal dan tentunya telah lulus dari uji sertifikasi MUI.
Ini berarti, hanya emiten yang berbasis syariah saja di aplikasi SOTS. Jadi, kamu tidak akan keliru membeli saham emiten.
Membuka rekening efek syariah
Seorang investor wajib memiliki rekening efek syariah jika ingin investasi saham syariah. Karena di rekening ini nantinya kamu akan mengisi sejumlah uang untuk bisa transaksi di pasar modal syariah.
Untuk syarat dokumen pembukaan rekening efek syariah kurang lebih mirip dengan konvensional, yaitu:
- Fotokopi KTP
- Fotokopi buku tabungan
- Fotokopi NPWP
Sebagai penanda bahwa kamu sudah berhasil membuka rekening efek syariah adalah kamu memiliki rekening dana nasabah (RDN), username dan password agar bisa login ke aplikasi SOTS.
Tidak ada batasan berapa nominal yang harus kamu sediakan di RDN. Sesuaikan saja dengan kemampuan ekonomi yang kamu miliki. Walaupun harga saham tiap emiten berbeda namun dalam pembelian saham, minimal 1 lot (100 lembar).
Kenali saham-saham syariah
Belajar saham syariah yang terakhir adalah kamu mesti tahu perusahaan apa saja yang termasuk kategori syariah. Untuk tahu emiten yang mana saja, kamu bisa cek di indeks saham syariah yang sudah dijelaskan di atas.
Di daftar indeks saham syariah tersebut akan ditampilkan emiten-emiten saham syariah yang bisa kamu beli. Tenang, jangan pikir sedikit ya saham syariah, total yang sudah tercatat di BEI ada 480 saham syariah.
Contoh saham syariah antara lain:
- Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
- Bukit Asam Tbk (PTBA)
- PP (Persero) Tbk (PTPP)
- Pakuwon Jati Tbk (PWON)
- Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Baca juga: 5 Langkah Belajar Trading Saham untuk Optimalkan Keuntungan
Nah, itu dia pengertian tentang investasi saham syariah, indeks serta tip terbaik belajar saham syariah yang bisa kamu lakukan. Simpel bukan? Tetap semangat, ya!
Apabila kamu tertarik untuk belajar saham syariah, dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.
Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!