Kamu sedang mencari-cari panduan praktis dalam belajar saham untuk pemula? Artikel ini dapat menjadi alternatif dan pengantar dalam belajar saham, lho.
Belajar saham saat ini dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Bagaimana tidak? Hadirnya internet dan menjamurnya platform financial education di masyarakat dapat kamu manfaatkan secara optimal untuk mempelajari seluk beluk investasi saham; dari mulai menganalisis, membeli saham, sampai menjualnya.
Dengan pengetahuan dan ilmu yang mumpuni, kamu dapat menganalisis pasar dengan cermat saat melakukan trading saham. Selain itu, kamu juga akan lebih berhati-hati saat memutuskan untuk berinvestasi saham, serta memilih instrumen investasi yang tepat.
So, tidak heran apabila mempelajari seluk beluk saham secara mendalam dapat membantumu meminimalkan risiko yang ada.

Definisi Belajar Saham
Melansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Umumnya, orang-orang yang menanamkan modal dalam sebuah perusahaan disebut dengan pemegam saham dan memiliki klaim atas pendapatan dari perusahaan, aset, dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca juga: Rapat Umum Pemegang Saham: Apa Sih Artinya, dan untuk Apa Diadakan?
Secara sederhana, saham dapat diartikan sebagai bukti kepemilikan seseorang atas suatu badan usaha. So, dengan main saham dan memilikinya, maka dapat dikatakan bahwa kamu telah menjadi bagian dari kepemilikan sebuah perusahaan.
Nah, itulah mengapa saham termasuk ke dalam surat berharga. Lantas, apa saja jenis-jenis saham?
Kenali Jenis-jenis Saham Berikut
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas, kamu juga perlu belajar saham dari jenis-jenisnya. Yes, jenis saham pun beragam, lho, yang diklasifikasikan berdasarkan kemampuan hak tagih atau klaim, cara peralihannya, dan juga kinerja perdagangan.
Saham dari segi kemampuan dan hak tagih atau klaim
Berikut adalah jenis saham dilihat dari segi kemampuan dan hak tagih atau klaim:
Saham Biasa
Saham biasa merupakan sebuah surat berharga yang digunakan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham ini selain akan menerima sebagian dividen dari perusahaan, mereka juga diwajibkan untuk bersedia menanggung risiko kerugian yang dialami oleh perusahaan tersebut.
Saham Preferen
Saham preferen adalah surat berharga yang merupakan gabungan antara obligasi dengan saham biasa. Saham jenis ini banyak diminati oleh para investor, lho. Pasalnya saham preferen dapat menghasilkan pendapatan tetap sebagaimana bunga obligasi.

Saham dari segi Cara Peralihannya
Selanjutnya, mari belajar saham dari segi cara peralihannya:
Saham atas nama atau Registered stocks
Saham jenis ini adalah saham yang tertulis nama pemegang saham di dalam kertas saham. Cara peralihan jenis saham yang satu ini membutuhkan prosedur yang khusus.
Saham atas unjuk atau Bearer stocks
Saham atas unjuk adalah kebalikan dari saham atas nama. Pada saham jenis ini, nama pemilik saham tidak tertulis secara fisik. Hal ini dimaksud agar saham tersebut dapat dengan mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Saham dari segi Kinerja Perdagangan
Berikut adalah jenis-jenis saham dari segi kinerja perdagangan:
Income stocks
Jenis saham yang satu ini termasuk ke dalam saham unggulan dengan kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata pendapatan yang dibayarkan di tahun sebelumnya. Hal inilah yang menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di saham jenis income stocks ini.
Blue-chip stocks
Blue chip stocks adalah jenis saham yang paling banyak diburu oleh para investor. Berasal dari perusahaan besar dan bereputasi tinggi, blue chip stock memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam pembagian dividen dengan harga saham yang biasanya tinggi. Misalnya seperti TLKM, BMRI, BBRI, UNVR, ASII, dan sebagainya.
Baca juga: Saham Blue Chip: Pengertian dan Contohnya
Growth stocks
Jenis saham berikutnya adalah growth stocks. Hampir mirip dengan blue chip stocks, saham jenis ini merupakan salah satu saham yang berasal dari perusahaan bereputasi tinggi dan berada di jajaran terdepan dalam industri yang digelutinya.
Lesser-Known
Berbeda dengan beberapa jenis saham sebelumnya, saham lesser-known memang cenderung kurang populer di kalangan investor. Rata-rata yang termasuk saham ini adalah milik emiten yang berada di garis terdepan dalam sektornya, namun biasanya merupakan perusahaan daerah yang kurang populer.
Counter-Cyclical stocks
Counter cyclical stocks merupakan jenis saham paling stabil dibandingkan dengan yang lain. Pasalnya, fluktuasi saham jenis ini hampir tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Menarik bukan?
Speculative stocks
Speculative stocks adalah saham yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi investor. Namun, perlu kamu ingat bahwa dalam berinvestasi berlaku aturan main ‘semakin tinggi return, maka semakin tinggi pula risiko yang mengintainya’. Oleh karena itu, instrumen investasi saham jenis ini hanya cocok bagi investor dengan profil risiko agresif.

5 Tips Belajar Saham untuk Pemula
Setelah mengetahui berbagai jenis saham berdasarkan kategorinya, berikut adalah tips yang dapat membantumu dalam belajar saham untuk mencapai tujuan keuanganmu.
Tentukanlah tujuan berinvestasi
Sebelum mulai belajar saham dan terjun ke dalam dunia investasi saham, kamu perlu mengetahui secara pasti apa yang menjadi tujuan investasimu. Apakah investasimu untuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang?
Dengan mengetahui tujuan investasi, maka kamu dapat segera menyusun strategi dan memilih saham mana yang dapat membantumu untuk segera mencapai financial goals.
Lakukan financial check
Setelah mengetahui apa yang menjadi tujuan investasimu saat belajar saham, maka kamu perlu melakukan financial check atau mengecek kembali kondisi keuanganmu. Lakukan evaluasi terhadap semua income dan outcome dalam setiap bulannya, ya. Apakah seimbang, surplus, atau malah besar pasak daripada tiang?
Apabila terjadi kesenjangan antara pengeluaran dan pendapatan, kamu perlu mencari penghasilan tambahan dengan memanfaatkan skill yang kamu miliki. Mulai dari jualan online, freelancer, atau mencari pekerjaan sampingan lainnya.
Budayakan haus akan informasi saham
Budaya haus akan informasi saham ini akan menuntunmu untuk belajar saham lebih mendalam. Dengan wawasan dan pengetahuan yang cukup juga dapat membantumu meminimalkan risiko kerugian saat berinvestasi saham.
Dengan keterbukaan informasi yang ada, kamu dapat belajar saham kapan saja dan dari mana saja. Apabila kamu tertarik, kamu juga dapat mengikuti kelas online yang diselenggarakan oleh platform financial education, komunitas, perusahaan sekuritas, dan juga Bursa Efek Indonesia, lho.
Pilihlah platform investasi yang terpercaya
Hal yang tidak kalah penting dalam berinvestasi dan belajar saham adalah memilih platform sekuritas yang terpercaya. Pastikan kamu memilih platform investasi saham yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan juga menjadi anggota dari Bursa Efek Indonesia, ya.
Selain itu, kamu juga perlu menelusuri rekam jejak dari perusahaan tersebut. So, dengan demikian kamu dapat terhindar dari risiko investasi bodong.
Cermat memilih saham
Last but not least, kamu perlu cermat saat memilih saham. Lakukan analisis mendalam terhadap laporan keuangan perusahaan, juga historis pergerakan sahamnya.
Jika kamu masih kebingungan, kamu bisa memilih dari indeks saham unggulan, misalnya LQ45, IDX30, atau jenis indeks saham lainnya yang sesuai dengan tujuan finansialmu.
Baca juga: Mandiri Finansial di Usia Muda: 6 Ciri dan 7 Langkah Mudah untuk Mencapainya
Yuk, belajar saham dulu sebelum memulai investasi!
Kunci utama kesuksesan dalam investasi adalah kemauan investor untuk belajar saham. Dengan belajar dan mengulik informasi mengenai saham, maka kamu akan mendapatkan wawasan yang cukup dalam menganalisa pasar, memilih produk, hingga manajemen risiko.
Kamu dapat belajar saham melalui Ternak Uang, lho. Platform financial education besutan Raymond Chin ini menyediakan layanan konsultasi hingga ribuan konten edukasi mengenai masalah keuangan, investasi, dan juga saham.
Dengan memiliki pengetahuan dan ilmu yang cukup, maka kamu dapat lebih percaya diri dalam berinvestasi saham, lho. So, tunggu apa lagi? Yuk, bergabung dengan Ternak Uang bersama ribuan anggota lainnya!