Investasi saham, jadi hal yang sangat mungkin dilakukan di zaman sekarang. Pasalnya, teknologi memudahkan banyak orang untuk bisa berinvestasi di instrumen pasar modal yang satu ini. Apalagi belakangan investasi saham lagi banyak peminat dan akses untuk membeli saham pun semakin mudah lewat aplikasi investasi online. Tapi jangan gegabah ya! Sebelum terjun, pastikan kamu belajar saham dari nol supaya kamu lebih matang membangun strategi investasi.
Kamu perlu mengumpulkan modal pertama dalam berinvestasi saham seperti pengetahuan, informasi, serta wawasan terkait saham. Sekarang ini sudah banyak platform belajar investasi saham untuk pemula yang kompeten dan berkualitas, salah satunya Ternak Uang!
Belajar Saham dari Pakarnya
Co-Founder Ternak Uang Felicia Putri Tjiasaka bisa jadi salah satu contoh investor yang bisa kamu ikuti. Kamu mungkin sudah tak asing dengan sosoknya yang dilabeli sebagai Investment Storyteller di media sosial ini.
Wajah Felicia mungkin juga sudah beberapa kali lewat di beranda YouTube atau FYP kamu di TikTok kamu. Ia aktif sebagai content creator yang fokus berbagi konten terkait keuangan, investasi, hingga saham.
Latar belakangnya pun tak perlu diragukan lagi, ia telah meraih gelar sarjana Manajemen Keuangan dan Bank dari President University dengan nilai akhir atau IPK mencapai 3,90 dari 4. Bahkan ia sudah mengantongi sertifikat Chartered Financial Analyst (CFA) level 3 pada tahun 2019 lalu.
So, content creator atau tokoh publik bisa jadi sumber referensi kamu untuk belajar main saham dari nol. Tapi, tetap pastikan bahwa mereka memang ahli dan profesional di bidangnya. Penasaran bagaimana belajar saham ala Felicia Putri Tjiasaka? Simak langkah-langkah dan tipsnya berikut ini!
1. Pilih Aplikasi Sekuritas Terbaik
Langkah pertama belajar saham dari nol adalah download aplikasi sekuritas. Saat ini ada banyak sekuritas yang dapat kamu pilih, tapi pastikan aplikasi pilihan kamu legal dan terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia.
Kemudian, pilih sekuritas yang memberikan pelayanan yang sepenuhnya dilakukan secara online. Soalnya, hal tersebut akan lebih memudahkan investor pemula sehingga investasi bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
Selanjutnya, pilih aplikasi yang tidak membatasi minimum deposit, biaya transaksi untuk jual beli saham yang rendah hingga tampilan aplikasi yang nyaman dilihat dan mudah dipahami pengguna.
2. Daftarkan Akun
Setelah menentukan aplikasi sekuritas, kamu perlu membuat akun. Daftar akun di sekuritas sama halnya dengan membuat rekening tabungan di bank. Jadi, kamu memerlukan rekening saham untuk bisa melakukan transaksi saham lewat sekuritas.
Umumnya, data yang diperlukan untuk daftar akun saham biasanya adalah dengan nomor ponsel, email, password, KTP, dan rekening bank. Lalu isi form pendaftaran sesuai dengan identitas pribadi.
Nantinya kamu akan diminta untuk upload KTP dan selfie dengan KTP kamu. Setelah itu, kamu hanya perlu menunggu verifikasi akun untuk aktif selama 1 x 24 jam bahkan bisa lebih cepat.
3. Masukan Deposit
Jika akun berhasil diverifikasi dan aktif, kamu akan mendapat nomor rekening saham. Untuk bisa membeli saham, kamu perlu melakukan deposit uang ke rekening tersebut. Beberapa sekuritas ada yang membatasi minimum deposit Rp1-10 juta.
Tapi tenang, ada banyak juga sekuritas yang tidak memberikan minimum deposit. Jadi kamu bisa top up dana berapa pun nominal yang kamu sediakan untuk belajar saham. Modal untuk investasi saham tidak perlu dengan dana langsung besar, kamu bisa memulainya hanya dengan Rp 100 ribu saja.
4. Perhatikan Biaya Transaksi

Ketika jual beli saham di sekuritas, biasanya akan ada biaya transaksi, atau yang disebut juga dengan fee beli dan fee jual. Setiap sekuritas memberikan biaya transaksi yang berbeda, sekitar 0,15% – 0,25%. Inilah pentingnya memilih sekuritas yang memberikan biaya transaksi rendah. Dengan begitu, modal kamu tidak terkikis banyak dari fee beli dan keuntungan kamu tidak terpotong berlebihan dari fee jual.
5. Rutin Investasi
Dari modal awal Rp100 ribu, Felicia menyarankan bagi kamu untuk belajar saham dengan melakukan investasi secara rutin. Jual dan beli saham dapat dilakukan kapanpun saat jam buka pasar, yaitu setiap Senin-Jumat dengan beberapa sesi waktu yang dapat kamu cek di laman bursa saham. Felicia menyarankan investor untuk nabung saham secara rutin, misalnya setiap bulan dengan nominal yang bisa ditambah seiring kemampuan finansial.
6. Diversifikasi
Jika ada modal lebih, kamu bisa menambah aset dengan beli saham dari industri atau sektor lain. Hal ini dilakukan agar aset kamu tidak hanya ada di satu kantong saja. Dengan diversifikasi atau membagi modal ke beberapa saham, kamu dapat mengurangi risiko kerugian dan menambah peluang keuntungan jika salah satu saham sedang melonjak naik.
Selain beberapa cara belajar saham di atas, Felicia menambahkan pengalamannya mengelola keuangan untuk investasi. Dari total 100% aset yang ia miliki, sebesar 30% ia simpan di saham. Dari 30% tersebut ia membagi persentase lagi, yaitu 70% untuk core stock atau investasi jangka panjang 10-15 tahun, dan 30% untuk momentum trading.
Nah, gimana? Ternyata cukup simpel ya cara belajar saham ala Felicia Putri Tjiasaka ini? Kamu pun pasti bisa melakukannya. Ambil apa yang sesuai untukmu, tinggalkan yang kurang sesuai. Namun, satu yang pasti: lakukan analisis saham kamu sendiri yang disesuaikan dengan tujuan keuangan, kemampuan, dan profil risiko.
Itu dia tips belajar saham ala Co-Founder Ternak Uang yang bisa kamu ikuti sebagai pemula. Cus jadi member Ternak Uang sekarang, gunakan kode promo BLOGTU dan dapetin diskon membership hingga 20%!
Penulis: Fiqih Zulkarnain