Belakangan ini, banyak masyarakat yang mulai aware soal investasi reksadana. Namun, sebelum ikut-ikutan terjun dalam dunia investasi reksa dana, akan lebih baik apabila kamu memulainya dengan langkah belajar reksadana terlebih dahulu.

Dalam belajar reksadana, kamu perlu memahami secara mendasar apa itu reksadana, bagaimana cara kerjanya, apa saja jenis dan risiko ketika berinvestasi di reksadana, hingga langkah apa yang harus kamu lakukan untuk memulainya.

Nah, daripada kamu semakin penasaran dengan cara belajar reksadana, silakan simak ulasannya dalam artikel ini, ya.

6 Langkah Belajar Reksadana dan 6 Tujuan Finansial yang Bisa Dicapai dengannya

Apa Definisi Reksadana?

Memahami definisi reksadana adalah hal utama yang perlu kamu lakukan dalam belajar reksadana. Reksadana adalah sebuah wadah investasi yang berisi dana kolektif dari masyarakat. Dana kolektif ini merupakan modal yang diberikan masyarakat untuk dikelola dalam beragam portofolio investasi oleh manajer investasi.

Baca juga: 6 Produk Reksadana yang Wajib Kamu Kenali dan Strategi Investasi Terbaiknya

Portofolio efek atau produk investasi tersebut dapat berupa saham, deposito, obligasi atau surat utang, dan sejumlah surat berharga lainnya. Dalam belajar reksadana kamu perlu memastikan bahwa manajer investasi yang kamu pilih telah memiliki izin dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, ya. Hal ini penting untuk diperhatikan, agar kamu dapat terhindar dari risiko investasi bodong, yang belakangan ini juga sedang marak diperbincangkan.

Belajar Investasi Reksa Dana: 5 Langkah Mudah Membaca Fund Fact Sheet

Memahami Cara Kerja Reksadana

Belajar reksadana adalah salah satu cara investasi yang paling mudah bagi investor pemula. Namun, bukan berarti investasi reksadana ini tidak ada risikonya, ya. Agar lebih memahaminya, berikut adalah cara kerja investasi reksadana.

So far, reksadana memiliki cara kerja yang cukup sederhana dibandingkan dengan investasi lainnya. Dalam hal ini, perusahaan investasi akan mengumpulkan sejumlah dana dari investor, dan kemudian akan dikelola oleh manajer investasi. Dana yang dikelola oleh manajer investasi ini akan dialokasikan ke dalam beberapa produk investasi seperti deposito, obligasi, pasar uang, hingga saham. Tentunya, produk-produk tersebut akan disesuaikan dengan pilihanmu, ya.

Baca juga: Belajar Obligasi: 5 Hal Dasar yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Berinvestasi

Misalnya, kamu tertarik untuk berinvestasi reksadana di produk pasar uang. Maka manajer investasi akan mengalokasikan 100% dana yang kamu investasikan ke dalam produk pasar uang, seperti deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Setelah itu, kamu sebagai investor akan mendapatkan laporan investasi dari manajer investasi yang berkaitan dengan kinerja produk investasi dan alokasi portofolio dalam periode tertentu, atau sering kali dikenal sebagai Fund Fact Sheet (FFS).

4 Langkah Belajar Reksadana untuk Pemula Paling Mudah

Belajar Reksadana: Mengenal Ragam Produk Reksadana

Setelah mengetahui bagaimana cara kerjanya, kamu juga perlu mengetahui apa saja jenis produk reksadana yang popular di Indonesia. Umumnya, setiap jenis reksadana ini memiliki perbedaan mendasar terkait jangka waktu investasi, strategi investasi, profil risiko, dan biaya.

Berikut adalah beberapa jenis produk reksadana yang populer di Indonesia:

1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah jenis produk reksadana yang terdiri dari deposito perbankan dan obligasi atau surat utang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Nah, reksadana jenis ini cocok untuk kamu yang berniat untuk investasi jangka pendek, lho. Pasalnya selain pertumbuhan nilainya stabil, profil risiko investasi jenis ini tergolong rendah dibandingkan dengan produk reksadana lainnya.

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana yang satu ini adalah reksadana yang pengalokasian dana minimal 80 persen untuk produk obligasi yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Sisanya akan dialokasikan ke produk pasar uang deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Produk reksadana pendapatan tetap ini cocok untuk kamu yang berminat untuk berinvestasi jangka menengah, kira-kira dalam kurun waktu 2 – 5 tahun. Reksadana jenis ini memiliki profil risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pasar uang. Berbanding lurus dengan risikonya, return yang akan kamu dapatkan pun juga pastinya lebih besar dibandingkan dengan produk reksadana sebelumnya.

3. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah reksadana yang berisi berbagai macam produk, seperti obligasi, saham, dan juga deposito. Produk ini pun cocok untuk kamu yang memiliki tujuan investasi jangka menengah atau bahkan jangka Panjang, lho.

Konon, reksadana jenis ini merupakan jenis reksadana yang paling fleksibel. Bagaimana tidak? Apabila harga saham sedang tinggi, maka manajer investasi akan menambah pengalokasian dana kelola untuk produk saham. Begitu pula sebaliknya. Apabila harga saham sedang turun, manajer investasi akan meningkatkan alokasi dana kelolanya untuk produk obligasi dan deposito.

Menarik bukan?

4. Reksadana Saham

Reksadana saham adalah produk reksadana yang pengalokasian dana kelolaan minimal 80% untuk produk saham. So, dalam hal ini manajer investasi akan membeli dan menjual saham sebagaimana Analisa ahlinya. Return yang kamu dapat pun juga sangat bergantung dengan fluktuasi harga saham tersebut.

Investasi reksadana jenis ini memang memiliki keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tiga produk sebelumnya. Namun, yang perlu kamu ingat dalam berinvestasi berlaku aturan main “high risk, high return”. Artinya, semakin tinggi risiko dalam investasi tersebut, maka semakin tinggi pula return yang akan kamu dapatkan.

So, nggak heran kalau investasi reksadana saham ini cocok untuk kamu yang berani mengambil risiko dengan tujuan investasi jangka panjang, ya.

Keuntungan Berinvestasi dan Belajar Reksadana

Bagi investor pemula, investasi reksadana dapat menjadi pilihan yang mudah dipahami cara kerjanya. Sejumlah keuntungan pun dapat kamu rasakan kamu menjajal terjun ke dunia investasi reksadana, lho.

Berinvestasi di reksadana tidak perlu dengan nominal yang besar. Kamu dapat memulai berinvestasi hanya dengan Rp10.000. Namun, nominal ini biasanya tidak sama untuk masing-masing produknya, ya. Beberapa produk mematok harga atau nominal investasi, mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000.

Selain mudah dan murah, reksadana bukan termasuk objek pajak. So, produk-produk reksadana yang kamu beli merupakan tanggungan dari masing-masing perusahaan manajer investasi yang mengelolanya. Sehingga keuntungan yang kamu dapatkan dari hasil investasi ini, sudah bersih dari pajak.

Lebih dari itu, kamu dapat dengan mudah mencairkan produk investasi reksadana yang kamu miliki, lho. Kamu bisa menjual atau membeli produk kapan pun, sesuai dengan kebutuhan.

Nah, hal yang tidak kalah penting, ketika kamu berinvestasi di reksadana adalah kamu nggak perlu repot-repot menganalisis secara mendalam. Kamu hanya perlu keberanian untuk memutuskan memulai investasi, saja. Keren kan?

Meskipun kamu dimudahkan dengan fasilitas dan layanan yang ditawarkan oleh manajer investasi, kamu juga perlu belajar reksadana secara mendalam. Hal ini sebagai bekal pengetahuan dan informasi yang dapat membantumu untuk mendapatkan keuntungan yang optimal saat berinvestasi.

Jangan sampai, kamu terjun ke dunia investasi reksadana bermodal FOMO aja, ya.

Belajar Reksadana Bersama Ternak Uang Academy

Demikianlah ulasan mengenai belajar reksadana yang perlu kamu ketahui. Dalam berinvestasi reksadana, kamu perlu menentukan tujuan investasi, melakukan financial checking, memahami profil risiko, memilih aplikasi investasi reksadana terbaik, memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan investasi, dan juga disiplin dalam berinvestasi.

Baca juga: Kenali 3 Prinsip Personal Finance, Pengertian dan Bagaimana Memulainya

Apabila kamu tertarik untuk belajar keuangan dan reksadana lebih jauh silahkan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.

Cari tahu insight lebih lengkap tentang belajar reksadana lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!

Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!

Nah, itu dia artikel mengenai langkah belajar reksadana dari Ternak Uang. Semoga bisa membantu kamu untuk berinvestasi dalam reksadana ya.