Salah satu jenis instrumen investasi yang sangat direkomendasikan untuk pemula adalah reksa dana. Hal ini cukup beralasan, karena investasi di reksa dana itu tak serumit investasi lainnya. Meski demikian, belajar reksa dana pemula tetap perlu banget dilakukan. Pasalnya, tanpa ilmu dan pemahaman yang cukup, bisa jadi pengembangan asetmu dalam instrumen ini tidak optimal.
Pengertian harfiah reksa dana sebenarnya adalah sebuah wadah yang memungkinkan pihak tertentu—yang disebut manajer investasi—untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, yang kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio sesuai kesepakatan dan permintaan pemodal atau investor.
Singkatnya, dana kelolaan dalam reksa dana merupakan kumpulan dana bersama dari masyarakat pemodal, sedangkan si manajer investasi merupakan pihak yang diberi kepercayaan dalam mengelola dana itu.
Jadi, sudah jelas ya mengapa reksa dana ini sangat cocok bagi pemula? Ya, karena ada peran manajer investasi di dalamnya yang akan mengelola dana.
Nah, kalau begitu, apakah kemudian kamu bisa menyerahkan sepenuhnya begitu saja dana investasimu pada manajer investasi? Enggak juga. Sekali lagi, justru belajar reksa dana pemula perlu banget kamu lakukan. Mengapa? Karena meski sudah dikelola oleh manajer investasi, kamu tetap perlu untuk memantaunya. Kamu perlu tahu, ke mana saja manajer investasi mengalokasikan dana, dan melihat apakah memang keputusan manajer investasi ini sudah pas dengan kebutuhanmu, atau belum.

Jenis Reksa Dana yang Perlu Dikenali
Berbicara mengenai kesesuaian portofolio dan kebutuhan, ada empat jenis reksa dana yang bisa kamu pilih. Masing-masing memiliki karakternya sendiri, yang seharusnya kamu sesuaikan kebutuhan, tujuan, dan kemampuan finansialmu.
Reksa dana pendapatan tetap
Jenis reksa dana ini merupakan jenis yang menginvestasikan 80% dari aktiva ke dalam bentuk obligasi atau efek utang.
Reksa dana pasar uang
Jenis reksa dana ini memungkinkan manajer investasi untuk mengalokasikan dana kelolaannya pada instrumen pasar uang, yaitu produk-produk yang punya masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Reksa dana saham
Jenis reksa dana yang satu ini memiliki proporsi total 80% aktivanya ke dalam bentuk saham.
Reksa dana campuran
Reksa dana campuran memungkinkan manajer investasi untuk mengalokasikan dana ke dalam berbagai variasi portofolio. Biasanya, jenis instrumen yang dikombinasikan berupa saham, pasar uang dan obligasi, dan seberapa besar formulanya, akan menjadi wewenang dari si manajer investasi yang bersangkutan.

Bagaimana dengan Keuntungan dan Risiko Reksa Dana?
Ya, dalam investasi, kedua hal ini saling berhubungan. Reksa dana termasuk jenis investasi yang relatif rendah risiko, tetapi tetap ada juga hal-hal yang mesti kamu ketahui.
Keuntungan dari reksa dana yaitu, sebagai investor, kamu bisa melakukan diversifikasi tanpa mesti memiliki modal yang banyak. Reksa dana dikenal sebagai investasi yang memulainya pun bisa dilakukan dengan nominal yang sangat minim, sepuluh ribu misalnya.
Adapun risiko yang bisa kamu alami dalam investasi reksa dana adalah berkurangnya nilai dari unit penyertaan, yang dipengaruhi kondisi pasar. Misalnya, seperti reksa dana saham, bakalan sangat terpengaruh ketika terjadi penurunan harga saham. Tapi, tenang. Di sinilah manajer investasi berperan; dengan pengalaman mereka, manajer investasi akan bisa meramu dan menyeimbangkan kembali portofolio, sehingga kalaupun menurun, tingkat penurunannya relatif tidak terlalu dalam.
Nah, sampai di sini, proses belajar reksa dana pemula kamu sudah cukup lumayan. Setidaknya kamu sudah tahu, bahwa reksa dana juga punya risiko, di samping keuntungan yang ditawarkan.
Sekarang, mari kita lanjut dengan langkah-langkah belajar reksa dana pemula selanjutnya.

5 Langkah Belajar Reksa Dana Pemula yang Mudah Dilakukan
1. Tujuan adalah hal yang utama
Bayangkan, kamu hendak berlibur. Pastinya, kamu akan menentukan dulu tujuannya ke mana, dan berapa banyak bujet yang harus disiapkan.
Hal yang sama berlaku di dalam investasi.
Walaupun ada manajer investasi, bukan berarti kamu asal-asalan saja memulai berinvestasi reksa dana. Mulailah dengan menentukan tujuan dan horizon waktu investasimu, agar nantinya kamu akan lebih mudah menentukan strategi yang sesuai.
Contohnya begini. Kamu pengin investasi untuk dana menikah. Kamu akan butuh Rp100 juta, dalam waktu 2 tahun lagi. Sedangkan, sekarang, kamu baru punya Rp20 juta. Dengan demikian, kamu butuh Rp80 juta lagi. Untuk itu, kamu sudah mengalokasikan dana sebesar Rp3 juta setiap bulan untuk diinvestasikan. Jadi, kamu akan butuh instrumen investasi yang memiliki tingkat imbal minimal 6.5% agar dalam waktu 2 tahun lagi, uangmu bisa berkembang menjadi Rp100 jutaan.
Nah, kebayang kan?
2. Cek profil risiko
Setelah tahu horizon waktu dan tujuannya, langkah belajar reksa dana pemula berikutnya adalah cek profil risiko. Profil risiko akan dapat membantumu menyesuaikan jenis reksa dana mana yang akan dipilih, selain ditentukan dari horizon waktunya.
Jangan salah, ini juga akan berpengaruh terhadap psikologis kamu loh! Misalnya jika ada penurunan harga apakah kamu siap? Atau apakah investasi moderat cocok untuk kamu?
Adapun profil risiko terbagi atas tiga, yaitu:
- Konservatif, tipe investor jenis ini cenderung bermain ‘aman’ alias menghindari risiko. Tipe ini lebih menyukai investasi yang aman dan takut apabila terjadi pengurangan terhadap pokok. Jenis reksa dana yang cocok untuk tipe ini adalah reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.
- Moderat, profil risiko ini siap menerima fluktuasi yang terjadi di pasar dalam jangka pendek dengan potensi dari keuntungan diharapkan bisa lebih tinggi dari deposito dan inflasi. Jenis reksa dana yang cocok untuk tipe ini adalah reksa dana campuran dan reksa dana pendapatan tetap.
- Agresif, tipe ini sangat siap apabila terjadi kerugian dan untung. Mereka cenderung memiliki kesiapan dalam menghadapi kehilangan sebagian atau seluruh dana investasi demi potensi keuntungan yang lebih besar. Jenis reksa dana yang cocok adalah reksa dana saham.

3. Memilih reksa dana
Memilih produknya bisa jadi satu fase yang akan cukup membingungkan buat yang baru belajar reksa dana pemula. Pasalnya, manajer investasi memang ada banyak sekali, dan semua berlomba menjadi yang terbaik.
Lalu, bagaimana dong?
Nah, kembali lagi ke tujuan awal tadi. Kalau mau pakai contoh dana menikah di atas tadi, kamu akan butuh instrumen yang bisa memberimu tingkat imbal 6.5% untuk 2 tahun. Dari sinilah, kamu bisa membuat shortlist reksa dananya.
Ingat, jangan jatuh cinta sama manajer investasi atau produknya ya, tetapi selalulah berpedoman pada tujuan dan kebutuhanmu, karena kebutuhanmulah yang utama, yang harus dicapai.
4. Riset dan terus belajar
Belajar secara berkelanjutan adalah satu keharusan saat kamu memutuskan terjun ke dunia investasi. Mau pemula ataupun sudah ahli, harus terus belajar dan juga riset.
Sering-seringlah update berita terbaru, baik seputar reksa dana ataupun produk investasi secara umum. Baca-baca juga berita-berita ekonomi yang sekiranya akan memengaruhi nilai investasimu.
Ingat, begitu kamu sudah mulai berinvestasi, maka saat itu pula kamu sudah berkomitmen; konsisten dan terus belajar. Upgrade terus ilmu dan wawasanmu.

5. Konsisten
Ini salah satu hal yang gampang-gampang susah untuk dilakukan. Ya, kamu harus bisa konsisten dalam rutin menyisihkan dana untuk investasi. Nominal uang tentunya disesuaikan dengan kemampuan yang kamu miliki. Tak perlu dana besar, sedikit tapi rutin itu akan lebih baik.
Yang penting, sesuai dengan rencana dan tujuan yang sudah kamu tentukan sendiri.
Gimana, tidak sulit bukan belajar reksa dana pemula?
Apabila kamu masih ingin mendalami, yuk ikut kelas di academy Ternak Uang. Di sini nantinya kamu akan belajar dengan para ahlinya untuk berinvestasi.
Daftar di berbagai academy yang ada di Ternak Uang, pilih topik sesuai kebutuhanmu, mulai dari personal finance, investasi, asuransi, hingga crypto.