Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak direkomendasi bagi siapa saja yang mengharapkan imbal yang tinggi. Namun, risiko yang juga tinggi akhirnya juga menuntut para investor pemula untuk mau belajar investasi saham terlebih dulu.

Ya, berinvestasi saham memang tak sekadar membeli dan menjual saja. Ada banyak hal yang mesti diperhatikan, agar kemudian investasimu bisa memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Investasi saham memang selalu direkomendasikan buat kamu yang pengin mengembangkan dana, mendapatkan passive income, melawan inflasi, dan berbagai tujuan keuangan lainnya, termasuk menjadi bebas finansial. Maka sudah sewajarnya jika kamu berminat, apalagi belakangan sharing soal saham juga semakin masif di media sosial, ketika hampir semua orang membahas saham ini dan itu.

Lalu, bagaimana cara belajar investasi saham yang mudah untuk pemula? Ikuti langkah-langkah berikut.

Cara Belajar Saham Paling Efektif untuk Pemula

Belajar Investasi Saham dengan Mudah

1. Investasi waktu lebih dulu sebelum investasi dana

Jika kamu benar-benar ingin menekuni investasi saham sebagai instrumen investasi, maka jangan ragu untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terlebih dahulu. Sebelum menginvestasikan dana, investasikan dulu waktu untuk belajar seluk-beluk saham.

Zaman sekarang, banyak sumber belajar investasi saham yang bisa kamu temui, tetapi kamu harus memperhatikan kredibilitasnya. Ingat, jika kamu belajar dari sumber yang salah, maka investasi saham yang akan kamu lakukan nanti besar kemungkinan juga akan kurang baik hasilnya.

Bergaullah dengan orang-orang yang sudah lama berkecimpung di dunia saham, dan rajin-rajinlah bertanya pada mereka mengenai seluk beluk investasi saham. Pengalaman mereka bisa memberimu gambaran, bagaimana berinvestasi saham dengan baik sehingga mendatangkan keuntungan seperti yang diharapkan.

2. Tentukan tujuan investasi

Melakukan investasi saham tanpa tujuan hanya akan membuang waktu, energi, dan dana. Ibaratnya, kamu hendak pergi tapi tanpa tahu tujuannya. Bisa jadi kamu hanya berputar-putar tak tentu arah. Hasilnya, bensin boros, waktumu pun terbuang percuma.

Karena itu, sebelum mulai berinvestasi, tentukanlah dulu tujuanmu. Mau dipakai apa hasil investasi nantinya? Berapa targetnya? Kapan harus sudah ‘dipetik’ hasilnya?

Buatlah tujuan yang realistis, terarah, dan terukur. Dengan demikian, kamu bisa melakukan analisis dan menentukan strategi investasi dengan lebih tepat.

Begini Cara Memilih Aplikasi Saham Terbaik

3. Kenali kondisi keuanganmu

Belajar investasi saham juga berarti belajar mengenali diri sendiri. Kamu harus ingat, bahwa setiap orang punya rencana, target, dan kondisi hidup yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga apa yang sesuai digunakan oleh orang lain belum tentu akan memberi hasil yang sama jika kamu lakukan juga.

Hal ini penting kamu sadari, agar kamu tak lantas FOMO di kemudian hari.

Intinya, berinvestasilah sesuai rencana dan kemampuan finansialmu. Jangan memaksakan diri, apalagi jika ternyata keuanganmu sendiri saja belum sehat. Akan lebih baik jika kamu fokus dulu menyehatkan keuangan, baru kemudian membuat rencana investasi.

Berinvestasilah dengan uang yang sudah kamu miliki; bukan punya orang lain, bukan uang untuk kebutuhan hidup esensial, juga bukan pinjaman.

4. Mulai dari nominal kecil

Belajar investasi saham, kamu bisa mulai dari nominal kecil. Tak perlu terburu-buru pengin cuan, lantas langsung nekat berinvestasi dengan nominal besar.

Lebih baik, kamu mulai semampunya, dan kemudian bisa kamu tambah seiring waktu—seiring kamu semakin mapan dan mampu, juga seiring bertambahnya pengalaman dan pengetahuanmu akan dunia saham.

Mengenal Reksa Dana Saham: Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?

5. Pahami segala risiko dan keuntungan saham

Belajar investasi saham, jika kamu ingin tingkat imbal yang tinggi, maka kamu juga harus siap dengan risiko yang juga sepadan. Kalau misalnya kamu masih belum percaya diri berinvestasi saham dengan risiko tinggi, maka pilihlah saham milik perusahaan yang lebih mapan. Saham blue chip, istilahnya.

Pada dasarnya, imbal dari saham ada 2 jenis, yaitu dari capital gain dan dividen.

Capital gain merupakan keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari selisih harga jual yang lebih tinggi daripada harga beli saham. Sedangkan dividen merupakan hak investor atas laba perusahaan yang sahamnya dimiliki. Biasanya perusahaan-perusahaan besar akan membagi dividen setahun sekali setelah diadakan RUPS. Bahkan, ada yang sampai dua kali dalam satu tahun.

Ada keuntungan, pastinya ada risiko. Risiko investasi saham juga ada 2 jenis, yaitu capital loss dan risiko likuidasi.

Capital loss adalah kerugian yang muncul ketika terjadi selisih antara harga jual yang lebih rendah daripada harga beli sahamnya. Sedangkan, risiko likuidasi terjadi ketika perusahaan dinyatakan bangkrut atau dibubarkan secara resmi.

6. Lakukan analisis

Mengingat tingginya risiko yang bisa terjadi, maka dalam proses belajar investasi saham, kamu juga harus mempelajari berbagai teknik analisis saham. Ada 2 teknik yang bisa kamu pakai, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Analisis fundamental lebih berfokus pada pengamatan terhadap perusahaan penerbit saham; tentang seberapa sehatkah perusahaan, bagaimana laporan keuangannya, apakah penjualan mengalami peningkatan, apakah mencetak laba yang bertumbuh, dan seterusnya. Sedangkan analisis teknikal akan lebih banyak mengamati dari grafik historis pergerakan harga saham.

Mana yang lebih baik? Keduanya saling melengkapi.

Belajar Investasi Saham dengan Mudah untuk Pemula

7. Kendalikan emosi

Yang sering menjadi ‘sandungan’ ketika belajar investasi saham adalah investor pemula cenderung mudah panik saat pergerakan harga saham tak sesuai ekspektasinya, dan mudah mengalami euforia ketika mendapatkan keuntungan.

Apalagi jika kamu terburu-buru pengin dapat cuan, hingga kurang realistis dalam berekspektasi. Sebagai informasi, tingkat imbal 12 – 18% sudah cukup baik untuk instrumen investasi saham dalam satu tahunnya. Karena itu, jagalah ekspektasi kamu, agar tak kemudian mudah panik dan euforia ketika terjadi pergerakan dalam pasar saham.

Emosi dapat membawa bias dalam pengambilan keputusan. Ini juga berlaku di dunia investasi saham. So, jangan pernah mengambil keputusan berdasarkan emosi.

Nah, demikianlah cara belajar investasi saham dengan mudah bagi pemula.

Yang pasti, belajar investasi saham harus diiringi dengan praktik, agar kamu bisa mendapatkan gambaran secara realistis bagaimana bertransaksi dan berinvestasi saham itu sebenarnya. Siapkanlah dirimu untuk segala risiko, tetapi juga berharap untuk yang terbaik.

Semoga bermanfaat ya, dan selamat berinvestasi!

Cari tahu insight lebih lengkap tentang belajar investasi saham lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!

Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!