Sebagian masyarakat masih ada yang menganggap membeli saham hanya untuk mereka yang sudah memiliki pengetahuan tinggi dan punya banyak uang. Nyatanya, siapa pun dan berapa pun nominal yang dimiliki seseorang saat ini, mereka bisa dengan mudah mulai belajar investasi saham.
Tapi, cara belajar investasi saham seperti apa yang efektif untuk pemula? Di samping mengenal konsep dan prinsip dasarnya, memulai investasi saham tak perlu muluk-muluk. Untuk investor saham pemula, triknya cukup mudah, yaitu dengan menabung sedikit demi sedikit untuk modal awal dengan rencana keuangan yang detail.
Sambil mengumpulkan modal, kamu dapat belajar investasi saham lebih dalam dan mengulik lebih jauh tentang berbagai produk pasar modal yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Dengan begitu, kamu bisa memilih saham untuk pemula yang dapat menghasilkan keuntungan dengan modal sedikit.
Baca juga: Belajar Saham Pemula, Ketahui 7 Kunci Rahasia Suksesnya Ini!
Sebagai pemula, kamu tentunya ingin bisa mendapatkan keuntungan meski dengan modal kecil. Nah, jangan bingung lagi karena di artikel ini kamu akan mendapatkan jawaban sekaligus trik memperkecil modal untuk investasi namun prospek pengembaliannya cerah.

6 Trik Belajar Investasi Saham Pemula Modal Kecil
Investasi saham dapat dilakukan dengan jangka waktu panjang, juga dengan jangka waktu pendek yang sering disebut trading saham. Keduanya bisa dimulai dengan modal sekecil-kecilnya, namun membutuhkan strategi dan metode yang tepat.
Metode analisis yang populer dan menjadi dasar untuk belajar investasi saham di antaranya yaitu dengan melakukan analisis fundamental dan analisis teknikal. Jika kamu sudah mempelajari strategi dan cara menganalisis saham, berikut adalah beberapa tips dan trik lainnya.
1. Pilih Sekuritas dengan Biaya Transaksi Rendah
Dari banyaknya pilihan sekuritas dan platform investasi online saat ini, pilihlah salah satu dari mereka yang legal dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu bisa mengecek di situs resmi OJK. Di samping itu, lakukan riset terkait platform investasi terkait biaya transaksi yang dikenakan.
Biaya transaksi di sini yaitu biaya penjualan maupun pembelian saham. Biasanya biaya ini merupakan sumber pendapatan perusahaan platform atau broker tersebut. Setiap platform memberikan biaya transaksi yang berbeda-beda, ada yang menerapkan biaya sebesar 0,15 persen untuk pembelian saham dan 0,20 persen untuk penjualan, dan lainnya.
Hal ini penting untuk dipertimbangkan dalam belajar investasi saham, karena semakin kecil maka semakin menguntungkan bagi pemegang saham atau investor. Biaya transaksi yang rendah tentunya mengurangi biaya tambahan sehingga keuntungan dari investasi saham yang diperoleh bisa maksimal.
2. Mulai Investasi dengan Modal Kecil
Kamu tidak perlu memiliki lump sum (membayarkan uang sekaligus dalam satu waktu) saat belajar investasi saham. Sebenarnya, menginvestasikan sejumlah kecil uang secara teratur lebih baik daripada menginvestasikan sekaligus dalam jumlah besar.
Dengan menginvestasikan sejumlah kecil uang setiap bulan, kamu tidak rentan terhadap fluktuasi pasar. Kamu juga dapat membeli lebih banyak saat harga saham murah dan lebih sedikit saat harganya mahal. Metode ini dikenal dengan istilah dollar cost averaging.

3. Beli Saham dari Indeks LQ45 atau IDX30
Ada cara memaksimalkan modal kecil untuk belajar investasi saham, namun potensi ke depannya bisa bersaing unggul di pasar modal. Caranya yaitu dengan memilih jenis saham yang termasuk dalam indeks unggulan.
Agar kamu tahu, Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis beberapa indeks saham untuk pengukuran statistik pergerakan harga dari sekumpulan saham dengan kriteria tertentu. Setidaknya BEI mengeluarkan 40 indeks saham yang bisa kamu pilih. Kamu bisa memilih yang sesuai dengan tujuan investasi kamu, tetapi pada umumnya yang disarankan untuk pemula adalah produk yang masuk dalam indeks LQ45 ataupun IDX30. Kedua indeks ini mengumpulkan saham-saham dengan likuiditas yang tinggi dan fundamentalnya baik.
Baca juga: LQ45 adalah Daftar Saham Terbaik, Saham Apa Saja yang Masuk ke Kategori Ini?
4. Gunakan Robo-Advisor
Jika berinvestasi melalui robo advisor, kamu membiarkan algoritme yang bekerja untuk portofolio kamu dalam memutuskan ke saham mana dana harus diinvestasikan. Robo advisor berbeda dengan manajer investasi atau penasihat keuangan. Pasalnya, bukan orang yang berada di baliknya, melainkan perangkat lunak. Jadi, tidak heran biaya dari robo advisor menjadikannya pilihan yang murah.
Robo advisor bekerja dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk menentukan tujuan dan toleransi risiko, lalu menginvestasikan uang kamu dalam portofolio saham dan obligasi berbiaya rendah yang sangat beragam. Robo advisor kemudian menggunakan algoritme untuk terus menyeimbangkan kembali portofolio dan mengoptimalkannya untuk keuntungan.

5. Pilih Saham Perbankan atau Consumer Goods
Selain indeks saham LQ45 dan IDX30, kamu juga bisa belajar investasi saham dengan memilih saham di sektor perbankan atau perusahaan yang memproduksi consumer goods. Mengapa harus kedua jenis perusahaan tersebut? Keduanya merupakan perusahaan dengan produk yang banyak dimanfaatkan masyarakat sehingga laba yang diperoleh pun cukup signifikan setiap tahun.
Jika harga saham perusahaan turun, tak perlu waktu lama untuk bisa kembali naik, dan berpeluang memberi kamu keuntungan berkali-kali lipat. Industri di sektor perbankan dan consumer good juga terbukti dapat bertahan dengan baik selama krisis ekonomi berlangsung, karena produknya akan terus dibutuhkan oleh publik.
6. Tentukan Angka Stop Loss
Apa itu stop loss? Stop loss adalah batasan nilai terendah pada harga saham untuk membatasi kerugian. Berapa pun nominal dana awal untuk membeli saham, kecil ataupun besar kita sama-sama ingin terhindar dari situasi merugikan. Namun, ketika itu terjadi kamu harus tetap tenang dan berpikir jernih untuk menentukan langkah selanjutnya.
Jika portofolio asetmu merah, lakukan peninjauan terkait perusahaan yang kamu beli sahamnya. Jika ada penurunan drastis dari segi fundamental berupa laporan keuangan atau manajemen operasional, jangan ragu untuk melakukan cut loss, dengan berdasarkan stop loss yang sudah ditentukan. Dengan demikian, kamu bisa belajar investasi saham dengan menekan risiko kerugian yang lebih besar.
Pada kondisi ini, investor sangat diuji kesabarannya. Ya, hal ini cukup wajar. Saat sinyal kerugian terlihat, emosi pun menjadi tidak stabil. Senam jantung, karena kerugian besar ataupun kecil tetaplah kerugian. Karena itu, sangat penting untuk bisa mengatur emosi jika melihat harga saham yang turun naik. Tenang saja, jika perusahaan yang pilih memiliki prospek yang cerah, maka jika menurun harga saham tersebut akan kembali seperti semula dan bisa jadi meningkat lagi.
Baca juga: 5 Cara Belajar Saham untuk Pemula dari Kesalahan yang Dilakukan Investor Lain
Ada banyak cara untuk mulai investasi saham dengan modal sedikit melalui platform online dan berbasis aplikasi yang membuatnya lebih mudah dari sebelumnya. Yang harus kamu lakukan adalah terus belajar investasi saham dengan cara yang benar dan memulainya sekarang juga agar dapat menikmati keuntungan di masa depan sesegera mungkin.
Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.
Yuk, gabung jadi member Ternak Uang! Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan, mulai dari akses video modul-modul pembelajaran, ikutan berbagai event, dan masih banyak lagi! Segera daftarkan dirimu, dan mulai langkah pertama untuk sukses menjadi investor!
Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!