Semakin hari, cara belajar investasi reksadana menjadi semakin mudah saja, bahkan oleh para investor pemula yang belum berpengalaman sama sekali.

Ya, memang. Reksadana dikenal sebagai instrumen yang ramah pemula. Sebagai salah satu instrumen investasi, reksadana layaknya sebuah wadah atau tempat untuk mengumpulkan dana modal dari masyarakat. Masyarakat yang ‘menitipkan’ uangnya di sini pun tidak perlu bingung untuk mengelolanya, karena sudah ada peran manajer investasi yang akan melakukannya. Kita hanya perlu memantaunya dan melakukan review secara berkala, untuk memastikan pertumbuhan aset kita sesuai dengan harapan.

Belajar Investasi Kecil-Kecilan dengan 6 Instrumen yang Ramah Pemula

Mudahnya Investasi Reksadana

Kenapa dibilang belajar investasi reksadana semakin mudah? Salah satu alasannya adalah karena untuk belajar investasi reksadana saat ini kamu bisa mulai hanya dengan nominal Rp10.000 saja sebagai modal awalnya. Sangat terjangkau, ya kan? Bahkan bagi mereka yang datang dari kalangan menengah bawah sekalipun, pasti nominal ini akan mudah dijangkau. Dengan nominal minim ini, kamu bisa dengan mudah belajar investasi reksadana tanpa perlu mengeluarkan modal dalam jumlah besar.

Baca juga: 7 Tips Belajar Investasi Terbaik untuk Pemula

Selain itu, kamu juga tidak perlu repot pergi ke mana-mana untuk belajar investasi reksadana. Di zaman serbaonline seperti sekarang, apa sih yang tidak bisa dilakukan dengan hanya bermodal smartphone saja? Bahkan, kamu bisa belajar investasi reksadana semudah belanja online, lantaran ada e-commerce yang menyediakan layanannya. Misalnya seperti pada Tokopedia ataupun di Bukalapak. Tentunya hal ini sangat memudahkan kamu untuk ikut berinvestasi sekaligus memantau pergerakannya secara online. Betul?

Ya, cara belajar investasi reksadana memang sangat mudah. Meski demikian, ada beberapa hal yang harus tetap kamu perhatikan dalam belajar reksadana, agar asetmu terjaga dengan baik serta bisa berkembang sesuai dengan tujuan keuanganmu. Apa saja?

Belajar Reksa Dana Online, Ini yang Harus Diperhatikan!

4 Hal yang Perlu Dipahami dalam Belajar Investasi Reksadana

Apa pun tujuan kamu berinvestasi, berapa lama periode jangka waktu investasi yang kamu inginkan; tahap awal belajar investasi reksadana yang perlu dipahami tetaplah sama.

Ada 4 hal dasar yang benar-benar perlu kamu pahami sebelum mulai belajar investasi reksadana. Reksadana memang merupakan salah satu investasi yang sesuai untuk investor pemula, karena selain mudah dan murah, tidak banyak hal yang harus dilakukan untuk mengelolanya. Namun, bukan berarti kamu bisa menitipkan dana milikmu dan meninggalkannya begitu saja.

1. Kenali Jenis-jenis Reksadana

Hal pertama yang perlu kamu lakukan dalam belajar investasi reksadana adalah mengenali dan memahami bahwa ternyata ada beberapa jenis reksadana.

Reksadana Pasar Uang

Reksadana jenis pasar uang ini memiliki risiko yang relatif paling rendah. Selain itu, modal awal investasi juga bisa dimulai dari Rp10.000. Dana kelolaan umumnya ditempatkan pada deposito berjangka atau obligasi bertenor pendek, di bawah 1 tahun. Reksa dana pasar uang juga mudah untuk dicairkan kapan saja

Reksadana Pendapatan Tetap

Modal awal investasi bisa dimulai dari Rp10.000, tergantung manajer investasi yang mengelolanya. Penempatan dananya mayoritas pada efek utang atau obligasi, dan sebagian kecilnya di produk pasar uang. Pengembalian dananya relatif stabil, dengan nilai return lebih tinggi daripada reksadana pasar uang.

Reksadana Saham

Penempatan dana kelolaannya sebesar 80% pada efek saham, dan 20% pada pasar uang. Modal awal dimulai dari Rp10.000, dengan risiko yang relatif paling tinggi di antara jenis reksadana yang ada.

Baca juga: 5 Langkah Belajar Reksa Dana Pemula yang Mudah Dilakukan

Reksadana Campuran

Jenis reksadana yang ini umumnya mengalokasikan penempatan dana pada beberapa instrumen sekaligus, seperti saham, pasar uang, dan obligasi. Adalah menjadi wewenang manajer investasi untuk meracik proporsinya sehingga bisa menghasilkan return yang optimal. Ada 3 macam reksadana campuran, yaitu:

  • Reksadana Campuran Defensif, yang cocok bagi investor yang memiliki pola konservatif yang menginginkan nilai return tinggi dengan risiko yang minim. Penempatannya mayoritas pada obligasi dan instrumen pasar uang.
  • Reksadana Campuran Berimbang, yang dikenal memiliki risiko yang lebih tinggi tetapi diimbangi juga dengan potensi pengembalian yang juga tinggi.
  • Reksadana Campuran Dinamis, dengan risiko sangat tinggi dengan potensi return sampai semaksimal mungkin. Dianggap sesuai untuk para investor yang sudah berpengalaman.
Belajar Investasi Reksadana Mulai dengan Memahami 4 Hal Ini Dulu!

2. Hitung Periode Waktu Investasi

Tahap kedua dalam belajar investasi reksadana adalah dengan menghitung berapa lama periode atau jangka waktu investasi yang kamu perlukan dan juga inginkan. Masing-masing orang pastinya memiliki tujuan sendiri saat berinvestasi, karena itu periode waktu yang dibutuhkan mungkin tidak sama antara satu dan lainnya.

Kalau kamu ingin memilih periode investasi pendek yang bisa dilakukan selama 1-3 tahun, maka reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika kamu ingin periode investasi yang lebih panjang, misalnya 5 tahun, kamu bisa memilih reksadana campuran. Terakhir, jika investasi di atas 5 tahun adalah kebutuhanmu, pilihlah reksadana saham.

3. Pahami Pola Keamanannya

Memahami pola keamanan dalam belajar investasi reksadana maksudnya adalah dengan memastikan bahwa produk reksadana yang akan kamu pilih sudah memiliki izin legalitas dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jika tidak memiliki izin, maka sebaiknya urungkan dulu niatmu, dan carilah produk lain yang sudah berizin.

Selain itu, manajer investasi yang nantinya mengelola reksadana haruslah memiliki izin pula. Hal ini penting karena belakangan ini semakin banyak terjadi investasi bodong, dan sudah banyak sekali jatuh korban. Karena itu, kamu wajib berhati-hati.

Belajar Reksa Dana: 27 Istilah dalam Reksa Dana yang Harus Kamu Ketahui

4. Pahami Prospektus Reksadana

Prospektus merupakan semacam buku manual bagi kamu untuk belajar investasi reksadana. Banyak informasi yang bisa kamu dapatkan dari prospektus ini. So, jangan sampai malas untuk mempelajarinya ya.

Jangan hanya membiasakan diri membaca prospektus saat dibutuhkan saja. Baca dan pahamilah semua isinya sejak awal kamu belajar investasi reksadana. Prospektus bahkan bisa dijadikan salah satu tolak ukur dari investasi reksadana yang sehat, karena biasanya investasi bodong atau palsu tidak memiliki prospektus.

Baca juga: Belajar Investasi Reksa Dana: 5 Langkah Mudah Membaca Fund Fact Sheet

Setelah kamu mengetahui dan memahami 4 hal mengenai belajar investasi reksadana di atas, maka kamu bisa segera mulai berinvestasi. Kemudahan dalam mengakses banyak hal memang memudahkan kamu untuk berinvestasi tanpa perlu ragu lagi.

Apabila kamu tertarik untuk belajar investasi dan membutuhkan informasi lain mengenai dunia investasi, silakan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.