Dengan menjadi investor, seseorang tidak akan semata-mata kaya begitu saja. Biarpun mungkin cara kerjanya akan berbeda dengan orang kantoran, tapi tetap butuh usaha dan upaya, bahkan harus ekstra juga kalau pengin hasilnya maksimal. Karena itu, buat jadi investor, kita harus mengawali perjalanan kita dengan belajar investasi dulu.
Tapi, belajar investasi secara teori saja ternyata juga enggak cukup. Nyatanya, banyak hal yang bisanya didapatkan kalau kita sudah praktik langsung. Apalagi investasi saham. Hal-hal yang terjadi secara spontan di pasar saham, segala macam trik praktis, itu semua hanya bisa dipelajari dari pengalaman. Ya, bukankah pengalaman adalah guru yang baik?
Tapi, sebagai investor pemula, yang masuk ke pasar modal juga baru kemarin sore, pengalaman sendiri mana cukup? Maka, di sinilah, kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Pengalaman dari orang-orang yang sudah lebih dulu berkecimpung di pasar modal, mereka yang sudah profesional, dan sudah punya jam terbang tinggi.
Berikut ini ada 6 investor dunia dan beberapa trik yang bisa kamu ‘curi’ ilmunya sementara kamu belajar investasi. Kamu mau jadi investor sukses seperti mereka? Kalau iya, yuk, simak sampai selesai.
Belajar Investasi dari 5 Investor Sukses Dunia
1. Dennis Gartman

Be patient with winning trades; be enormously impatient with losing trades. Remember, it is quite possible to make large sums trading/investing if we are ‘right’ only 30% of the time, as long as our losses are small and our profits are large.
Dennis Gartman adalah seorang trader senior, dan mulai mempublikasikan The Gartman Letter pada 1987. The Gartman Letter merupakan kumpulan review terhadap pasar secara harian, dengan target pembaca hedge funds, broker-broker saham, dan firma trading di seluruh dunia.
Triknya yang meminta kita untuk bersabar saat kita memenangkan trading terpicu oleh banyaknya kesalahan yang dibuat oleh investor pemula. Pertama, menjual saat baru melihat tanda pertama mendapatkan profit. Kedua, malah mengendurkan waktu ketika kita kalah trading, hingga akhirnya semakin mengalam kerugian terlalu banyak.
Gartman juga menegaskan, bahwa sebagai investor, bisa jadi kita tidak akan selalu benar setiap waktu. Namun, lebih penting untuk menjaga, bahwa proporsi menang kita lebih banyak daripada kalah. So, adalah penting untuk menjaga investasi agar tetap positif meskipun hanya tipis.
2. Warren Buffett

It’s far better to buy a wonderful company at a fair price than a fair company at a wonderful price.
Warren Buffett dikatakan sebagai investor paling sukses saat ini. Tak hanya menjadi orang terkaya saja, tetapi ia juga diketahui sering memberikan saran-saran keuangan bagi elit-elit politik seantero dunia. Ibaratnya, kalau Opa Buffett sudah bersabda, maka pasar akan bergerak sesuai sabdanya.
Tak hanya berinvestasi, Buffett juga dikenal sering bagi-bagi trik investasi yang jitu. Ya, ia nggak pelit ilmu. Tak hanya secara nonformal atau melalui media-media, bahkan ia sering diundang sebagai pembicara di berbagai kesempatan. Tulisan-tulisannya kepada para investor di Berkshire Hathaway bahkan dijadikan sebagai referensi di universitas-universitas terkemuka.
Ada 2 hal paling penting kalau kita mau belajar investasi dari Warren Buffett. Pertama, lihat perusahaan dari kualitasnya, dan kemudian baru lihat harganya. Untuk bisa melihat kualitas tersebut, maka kamu harus bisa membaca laporan keuangan dengan benar. Selain itu, lakukan riset secara menyeluruh. Jika kamu sudah benar-benar yakin akan kualitasnya, baru deh kamu menganalisis harga sahamnya.
3. Bill Gross

Do you really like a particular stock? Put 10% or so of your portfolio on it. Make the idea count. Good (investment) ideas should not be diversified away into meaningless oblivion.
Bill Gross adalah cofounder PIMCO, salah satu pengelola dana obligasi terbesar di dunia. Ia menjabat sebagai chief investment officer, sebelum akhirnya resign pada 2014.
Saat belajar investasi, tentunya kamu paham, bahwa diversifikasi adalah salah satu cara manajemen risiko yang sering disarankan untuk dilakukan ketika kita berinvestasi saham. Namun, tahukah kamu, bahwa kalau kita salah dalam teknik diversifikasinya, dampaknya malah akan membuat portofolio kita tak bertumbuh sebagaimana mestinya? Apalagi kalau ternyata, kita punya saham yang memang kinerjanya bagus banget. Wah, bisa hilang kesempatan kita untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Jadi harus gimana dong? Kadang kala mengambil risiko itu juga ada perlunya. Tapi, tentu saja harus diiringi dengan riset yang cermat dan menyeluruh. Simpanlah dana dalam bentuk cash dalam saldo, just in case kamu menemukan peluang emas.
4. Prince Alwaleed Bin Talal

I’m a long termer. I’m not a seller.
Nama investor sukses keempat ini mungkin jarang kamu dengar, tetapi ia adalah seorang investor sukses asal Saudi Arabia, dan merupakan founder Kingdom Holding Company yang memiliki saham terbesar Citigroup. Selain itu, diketahui, ia juga pemegang saham Twitter (TWTR) dan Snap (SNAP) dalam jumlah yang besar.
Ia terkenal karena ketelatenannya melewati the Great Recession ketika begitu banyak investor menyerah dan menjual saham Citi. Kini, setelah resesi berlalu, sang pangeran pun menuai hasil kesabarannya mengoleksi saham Citi.
5. Carlos Slim

Orang terkaya di dunia lainnya, Carlos Slim, diketahui merupakan pemilik dari ratusan perusahaan dengan karyawan lebih dari 250.000 orang. Selain dikenal sebagai seorang investor bertangan dingin, Carlos Slim juga merupakan filantropis. Ia banyak membantu mengentaskan kemiskinan di Meksiko, tanah kelahirannya.
Dari Carlos Slim, kita dapat belajar investasi dari value yang berbeda. Bahwa selain menjadi seorang visioner yang mampu menganalisis pergerakan pasar ke depannya, seorang investor tak hanya terampil mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri, tetapi juga demi hajat hidup orang banyak.
Wah, ternyata banyak juga PR untuk bisa jadi investor sukses ya? Belajar investasi ternyata enggak cuma belajar grafik dan angka, tapi juga masalah emosi dan kepedulian terhadap masa depan serta orang lain.
Yuk, belajar investasi lebih jauh lagi! Daftar di berbagai academy yang ada di Ternak Uang, pilih topik sesuai kebutuhanmu, mulai dari personal finance, investasi, asuransi, hingga crypto.