Seperti halnya belajar saham, dalam belajar cryptocurrency adalah penting bagi kita untuk mengenal berbagai istilah yang sering dipergunakan.

Mengapa? Pasalnya, istilah ini akan sangat sering ditemukan dalam perjalananmu berinvestasi ataupun melakukan trading crypto, bahkan saat kamu beraktivitas secara virtual di metaverse. Jika kamu kurang paham, aktivitasmu pastinya akan tersendat dan terhambat.

6 Tip Jual Beli Saham agar Keuntungan Maksimal

Apa Itu Cryptocurrency?

Cryptocurrency adalah mata uang virtual atau digital yang tersusun dalam kriptografi, yang dibangun dalam teknologi blokchain di jaringan terdesentralisasinya layaknya sebuah buku besar yang transparan. Karena sistemnya ini, maka cryptocurrency tidak dapat dipalsukan maupun digandakan.

Karakteristik cryptocurrency yang khas antara lain:

  • Tidak terpengaruh oleh otoritas mana pun, sehingga bersifat independen
  • Tak terbatas oleh ruang. Orang di seluruh dunia dapat menggunakannya tanpa terbatas teritori.
  • Mudah dan cepat ditransaksikan, hanya dalam hitungan detik.
  • Lebih sulit untuk diretas, dibandingkan sistem sentralisasi seperti halnya perbankan
  • Menghilangkan pihak perantara dalam transaksi, sehingga antara peer to peer bisa berhubungan langsung, prosedur akan lebih ringkas dan pastinya lebih praktis
50% Lebih Investor Saham Adalah Para Usia Muda - Ini Tip Terbaik untuk Investasi di Pasar Modal

Risiko yang Harus Dipahami Saat Belajar Cryptocurrency

Belajar cryptocurrency, maka risiko-risiko berikut wajib untuk dipahami benar.
1. Volatilitas yang sangat tinggi
Harga bitcoin selama sejarah sangatlah berfluktuasi. Tak hanya dalam hitungan bulan, tetapi bahkan hari dan jam. Karena itu,  jika kamu memang berniat untuk belajar cryptocurrency, maka risiko pertama ini harus kamu kelola dengan baik.

2. Rawan kejahatan

Basis dari cryptocurrency sendiri adalah teknologi, yang kita tahu, biasanya menjadi objek target para hacker.

Meskipun sistemnya transparan dan terdesentralisasi, cryptocurrency sampai saat ini masih cukup rawan kejahatan. Pasalnya, sistemnya sendiri bersifat tidak bisa dibatalkan, karena tidak adanya otoritas yang mengatur. Dengan demikian, ketika kejadian—misalnya crypto wallet kamu dibobol—maka aset tidak akan bisa dikembalikan atau dibatalkan.

3. Belum teregulasi dengan baik

Di Indonesia, dan juga di seluruh dunia, regulasi yang melegalkan investasi cryptocurrency memang belum ada. Meskipun demikian, sudah ada sejumlah ketentuan yang dikeluarkan pemerintah guna mengawasi aktivitas investasi dan perdagangan kripto ini, agar risiko bisa diminimalkan. Termasuk mengawasi bursa-bursa kripto yang beroperasi di bawah Bappebti.

Trik Trading Saham Online untuk Keuntungan Optimal

Cara Membeli Aset Kripto

Main kripto berarti bertransaksi dengan mata uang digital sesuai aturan yang ada. Pemerintah sudah mengatur, bahwa cryptocurrency tetap tidak diperbolehkan digunakan sebagai alat pembayaran, tetapi bisa dimanfaatkan sebagai instrumen investasi. Hal ini diterapkan dengan dimasukkannya cryptocurrency sebagai komoditas bursa berjangka, yang diawasi oleh Bappebti.

So, jika kamu mau belajar cryptocurrency, maka inilah langkah-langkah membeli crypto di bursa yang sudah dilegalkan pemerintah:

  1. Buka rekening di bursa kripto yang sudah mendapatkan izin beroperasi dan diawasi oleh Bappebti.
  2. Isi data diri sesuai yang diminta, tunggu verifikasi. Setelah diverifikasi, maka kamu sudah resmi dapat membeli dan menjual aset kripto
  3. Miliki crypto wallet, kamu bisa pilih yang menurutmu paling sesuai, untuk menyimpan aset kripto.
  4. Pilih jenis uang kripto yang ingin kamu investasikan, susun strateginya: apakah ingin menyimpannya dalam jangka waktu panjang, atau hendak bertransaksi jangka pendek dengan memanfaatkan volatilitasnya.
  5. Lakukan pembayaran sesuai kebijakan bursa yang berlaku.
  6. Aset kripto pun sudah bisa kamu miliki

27 Istilah dalam Belajar Cryptocurrency

Jadi, dalam belajar cryptocurrency, mungkin kamu sudah tahu bahwa akan mempelajari tentang berbagai teknik analisis, review, dan sebagainya. Namun, selain itu, jangan sampai ketinggalan mempelajari istilah-istilahnya terlebih dulu.

Ini dia 27 istilah yang harus kamu kenali dalam belajar cryptocurrency.

Belajar Crypto, Hindari 5 Kesalahan yang Paling Sering Terjadi Berikut Ini!

1. Altcoin

Atau alternative coin, atau koin alternatif. Dipakai sebagai istilah untuk menyebut mata uang kripto selain bitcoin. So, mumpung masih dalam proses belajar cryptocurrency, ada baiknya juga bagi kamu untuk mengenal berbagai altcoin.

2. Bagholder

Menggambarkan investor yang mengalami kerugian karena memegang aset berkinerja buruk dalam jangka waktu yang panjang, dan terus berharap harganya meningkat. Secara khusus di dunia kripto, bagholder adalah mereka yang gagal keluar saat pump and dump.

3. Bearish – bullish

Bearish dipakai untuk menyebut pasar yang mengalami downtrend, alias penurunan nilai. Sedangkan, bullish dipakai sebagai istilah untuk menyebut pasar uptrend, atau mengalami kenaikan.

Sama seperti di pasar saham, kedua istilah ini mengadopsi cara hewan beruang dan banteng saat menyerang musuhnya. Beruang menyerang dengan menghunjamkan cakar ke bawah, sedangkan banteng akan melempar musuh ke atas dengan tanduknya.

4. Blockchain

Adalah teknologi yang menjadi jaringan atau semacam ‘buku besar’, tempat dibangunnya ekosistem kripto, yang berfungsi sebagai tempat penyimpan data digital yang bersifat publik sekaligus aman.

5. Cryptosis

Atau obsessive crypto disorder, sebuah istilah dalam belajar cryptocurrency untuk menyebut hasrat menyerap informasi tentang cryptocurrency secara berlebihan akibat antusiasme yang sangat tinggi.

TUToring: Step by Step Passive Income dari Crypto

6. DApp

Alias Decentralized Application, atau aplikasi terdesentralisasi. Dijalankan melalui sistem komputer dalam blockchain, DApp tak dihosting dalam satu server pribadi. Contoh DApp misalnya Cryptokitties.

7. DeFi

Atau Decentralized Finance, atau keuangan terdesentralisasi, merupakan istilah untuk menyebut sistem finansial atau keuangan yang dibangun dalam blockchain Ethereum, yang menawarkan sistem yang terbuka, transparan, dan memiliki keamanan yang lebih baik.

8. DEX

Atau Decentralized Exchange, alias bursa terdesentralisasi, yang memungkinkan para pemilik mata uang digital untuk membeli atau tukar-menukar aset kripto dengan pengguna lain secara peer to peer, tanpa perantara.

9. FOMO

Singkatan dari Fear of Missing Out, yaitu istilah dalam belajar cryptocurrency untuk menyebut mereka yang merasa takut ketinggalan tren, kesempatan, atau peluang tertentu.

10. FUD

Singkatan dari fear, uncertainty, and doubt, yang merupakan strategi menurunkan harga kripto sehingga dapat dibeli dengan sangat murah. Kalau di pasar saham, ini ibaratnya gorengan saham. Pihak tertentu akan menyebarkan informasi negatif terkait jenis kripto tertentu dengan tujuan agar para hodlernya dilanda kecemasan, sehingga mau menjual kripto milik mereka dengan harga murah. Belajar cryptocurrency, kamu mesti mengenali strategi-strategi curang seperti ini.

Belajar Investasi dari 5 Investor Sukses Dunia buat Kamu yang Ingin Mengikuti Jejak Mereka

11. HODL

Berasal dari istilah ‘hold’, yang artinya menahan aset, tetapi karena salah ketik hingga menjadi satu istilah yang umum ditemukan saat belajar cryptocurrency. Akhir-akhir ini, HODL pun diartikan sebagai ‘hold on for dear life’, yang artinya bertahan selama masih bisa.

12. ICO

Atau Initial Coin Offering, yaitu ketika koin kripto pertama kali ditawarkan untuk dibeli oleh publik.

13. Koreksi

Adalah kondisi ketika harga menurun ke arah nilai stabilnya, setelah suatu aset kripto sebelumnya terbang, alias to the moon, alias menanjak hingga harga puncak.

14. Mining

Adalah proses validasi blok, yang biasanya memungkinkan para penambangnya untuk mendapat imbalan berupa cryptocurrency yang ditambangnya.

15. NFT

Atau Non-Fungible Token, yang kalau dalam belajar cryptocurrency diterjemahkan artinya token yang tak dapat digantikan. NFT saat ini memang sedang populer, karena dianggap menjadi solusi bagi para pekerja seni yang harus selalu berjuang melawan pembajakan. NFT memungkinkan para fans bisa membeli karya langsung ke idolanya, tak dapat diduplikat ataupun diperjualbelikan secara tidak sah.

Belajar Analisa Saham bagi Pemula: 2 Jenis Analisa yang Penting untuk Dipelajari

16. No coiner

Istilah ini bisa saja memiliki banyak makna, tergantung pemakaiannya. Salah satunya, istilah ini dipakai untuk menyebut mereka yang tak memiliki aset kripto satu pun. Di saat yang lain, istilah ini juga sering dipakai untuk mengolok-olok investor ataupun trader kripto yang telah menjual seluruh koleksi asetnya.

17. Pompom

Merekomendasikan aset kepada banyak orang, agar aset naik. Misalnya saja seperti Elon Musk, yang dikenal sebagai bapak pompom Dogecoin.

18. Pump and dump

Mirip seperti FUD, yaitu strategi yang memanipulasi harga aset kripto tertentu, agar nilainya bisa disesuaikan dengan keuntungan yang diinginkan. Kalau FUD cenderung menekan harga kripto, pump and dump akan cenderung memanipulasi dengan menaikkan harga (pump), sehingga saat harga sedang di puncak, pihak-pihak tertentu dapat menjual koin atau token mereka dengan harga yang sangat tinggi. Hal ini kemudian akan membuat nilai aset jatuh (dump).

19. Private key

Sebuah tool yang dipakai untuk mengakses crypto wallet, tempat kita menyimpan aset kripto. Private key hanya dimiliki oleh pemilik wallet, fungsi dan prinsipnya mirip dengan PIN yang sering kita gunakan untuk ATM atau kartu kredit.

Belajar Cryptocurrency dengan Mengenal 27 Istilah yang Sering Digunakan Ini

20. Public Key

Yaitu kunci publik yang bisa kita bagikan pada mereka yang hendak mengirimkan cryptocurrency pada kita. Kalau di dunia keuangan umumnya, prinsip public key ini mirip dengan nomor rekening bank.

21. Rekt

Rekt adalah bentuk ‘slang’ dari kata wrecked, yang artinya kalah. Istilah ini biasa dipakai di kalangan gamers, tetapi akhir-akhir ini juga banyak dipergunakan oleh para trader kripto.

Rekt dipakai untuk menyebut pihak yang sudah membuat keputusan buruk terkait investasi atau trading kripto yang dilakukannya. Misalnya, sudah telanjur menjual aset kripto, tapi kemudian harga kripto yang sama tiba-tiba to the moon.

Istilah ini juga dipakai untuk menyebut investor yang kehilangan aset gara-gara kena jebakan scam.

22. Satoshi

Satoshi Nakamoto adalah nama pseudonim yang digunakan oleh pencipta bitcoin. Sampai dengan hari ini, tak pernah ada yang tahu bagaimana sosok Satoshi Nakamoto ini sebenarnya. Selain itu, Satoshi juga digunakan untuk menyebut satuan terkecil dari bitcoin, sebesar 0,00000001 BTC.

23. Scalping

Yaitu gaya trading dalam frame waktu yang pendek demi keuntungan atau profit yang sedikit demi sedikit, memanfaatkan fluktuasi pasar kripto yang sangat cepat dan bersifat tak pasti.

24. Staking

Suatu aktivitas untuk mendapatkan koin sebagai passive income dengan cara memvalidasi transaksi dalam sistem blockchain. Hanya bisa dilakukan dalam jaringan dengan algoritme Proof of Stake (PoS).

25. To the Moon

Istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan aset yang tengah meningkat tajam, baik dari sisi nilai maupun volume penjualannya.

5 Jenis Aplikasi Belajar Investasi, Manfaatkan Sesuai Kebutuhanmu!

26. Wallet

Adalah dompet yang dipakai untuk menyimpan aset kripto yang kita miliki. Ada beberapa jenis crypto wallet, mulai dari hardware, software, mobile, dan sebagainya.

27. Whale

Istilah yang digunakan untuk menyebut para pelaku pasar kripto bermodal besar. Merekalah penggerak pasar kripto yang utama, biasanya memiliki setidaknya 5% dari aset kripto keseluruhan.

Nah, itu dia 27 istilah yang sebaiknya kamu tahu dalam proses belajar cryptocurrency. Rumit? Enggak kan? Bahkan beberapa sudah cukup familier pasti, karena banyak juga di antaranya yang sering dipakai di pasar saham, bahkan gaming.

So, sekarang sudah tahu berbagai makna istilahnya, saatnya kamu melanjutkan proses belajar cryptocurrency kamu secara lebih mendalam lagi.

Daftar di berbagai academy yang ada di Ternak Uang, pilih topik sesuai kebutuhanmu, mulai dari personal finance, investasi, asuransi, hingga crypto.