Menjadi investor saham, belajar analisa fundamental saham adalah hal yang wajib dilakukan. Pasalnya, dengan mempelajari analisis ini, kamu akan bisa menentukan emiten yang ingin dibeli dan bisa memaksimalkan keuntungan, juga meminimalkan risiko kerugian.

Pengertian analisa fundamental adalah analisa yang didasarkan pada situasi perusahaan, kondisi ekonomi negara, dan juga industri terkait. Beberapa indikatornya, yang akan kamu pelajari saat belajar analisa fundamental, bisa dilihat di laporan keuangan perusahaan seperti ROE (return to equity), Price to Earning Ratio (P/E) dan lain sebagainya.

Analogi dari belajar analisa fundamental ini seperti membeli sebuah barang, kamu harus mengetahui bentuk, fungsi, bahan baku, garansi, dan juga harga sebelum memutuskan untuk membelinya.

Dari analogi tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam belajar analisa fundamental, sebaiknya hindari membeli produk investasi yang tidak kamu kenali, juga tidak tahu perkiraan nilainya. Nah, di sinilah fungsi dari analisa fundamental, agar kamu mengenal lebih dekat emiten yang ingin dibeli.

Investor legendaris dunia, Warren Buffet, memiliki keyakinan tinggi akan akurasi analisis fundamental dalam melakukan investasi. Pasalnya, analisa ini sering digunakan oleh investor jangka panjang dalam menyaring saham mana saja yang masuk kategori baik dan layak koleksi.

Dalam menyusun strategi investasi, belajar analisa fundamental saham penting perannya. Pasalnya, dari situlah seorang investor bisa tahu emiten mana yang mahal atau murah, baik atau tidak dan tahu harga wajar dari saham. Apabila ada investor yang sudah menerapkan analisa fundamental tapi fakta tidak sesuai dengan harapan, maka yang perlu dicermati adalah cara membaca teknik ini.

Oleh karena itu, belajar analisa fundamental saham tidak boleh diabaikan. Di artikel ini akan mengulas prinsip-prinsip belajar analisa fundamental yang wajib diketahui oleh investor.

TUToring: Memahami Laporan Keuangan 101

Belajar Analisa Fundamental Saham: Ini Prinsip yang Harus Diketahui

1. Digunakan untuk investasi jangka panjang

Pada umumnya investor yang belajar analisa fundamental saham akan menggunakannya untuk tujuan jangka panjang. Artinya, kamu berusaha memilih perusahaan untuk ‘dimiliki’, bukan sekadar untuk trading.

Jadi nantinya kamu akan lebih selektif dalam memilih emiten yang bagus, bisa berkembang dalam jangka panjang.

2. Kemampuan dalam analisa jangka panjang

Tujuan jangka panjang ternyata tidaklah cukup. Kamu harus memiliki kemampuan analisa jangka panjang dalam belajar analisa fundamental saham.

Begini, kamu harus lebih jeli dalam membaca perusahaan mana saja yang memiliki peluang bagus dan berpotensi naik harganya. Tak hanya itu, saat belajar analisa fundamental, kamu sebaiknya tahu soal laporan keuangan, proyek yang tengah dikerjakan, produk-produk dari perusahaan tersebut, sampai kemampuan dari perusahaan dalam bertahan di kondisi ekonomi apa pun.

Hal-hal ini akan memberimu gambaran, apakah saham perusahaan terkait akan dapat memberimu keuntungan dalam jangka panjang, atau tidak.

Ikutan Trading Contest Tradefest Ternak Uang? Ini Triknya Biar Menang!

3. Beli saham dengan harga yang masih “murah”

Memang sih makna “murah” di sini lebih subjektif, karena ukuran murah bagi setiap investor itu berbeda-beda.

Di sini, pengertian murah lebih tertuju pada hasil analisa kamu akan saham perusahaan. Jadi, untuk belajar analisa fundamental, kamu mesti jeli melihat, misalnya, perusahaan A harga saham sekarang ini Rp 1.000/lembar, yang artinya masih relatif murah. Namun, untuk jangka panjang, apakah ada potensi harga tersebut meroket?

Pertanyaan yang akan muncul, mengapa mesti memilih saham dengan harga “murah”?

Jika kamu membeli saham perusahaan A yang sudah relatif “mahal” sekarang ini, maka potensi ke depannya harga saham tersebut akan cenderung stagnan. Kalaupun ada kenaikan di jangka panjang, ya, nominalnya tidak akan terlalu signifikan.

Ingat, bagi seorang investor yang dicari adalah pertumbuhan aset perusahaan jangka panjang.

4. Tingkat toleransi investor terhadap risiko

Poin keempat ini masih ada kaitannya dengan poin ketiga.

Apabila kamu membeli saham di harga Rp1.000 per lembar. Setelah lima bulan harganya naik menjadi Rp1.300 per lembar, maka itu artinya kamu mendapat keuntungan. Tentunya, kamu akan senang, bukan?

Namun, tiba-tiba karena kondisi ekonomi, industri perusahaan tersebut mengalami ‘guncangan’, harga saham pun merosot selama beberapa bulan ke angka Rp900. Kamu pun merasa panik dan pengin cepat-cepat menjualnya lantaran takut terlalu banyak merugi.

Dari studi kasus di atas bisa disimpulkan, bahwa tingkat toleransi kamu terhadap risiko masih rendah. Artinya, kamu mesti belajar analisa fundamental saham lebih lanjut lagi. Karena jika analisa fundamental kamu sudah kuat, kamu akan memiliki tingkat toleransi yang tinggi.

Harga yang turun sesaat seharusnya tak perlu membuatmu goyah untuk cepat menjual saham. Bagi investor dengan tingkat analisa fundamental jangka panjang akan memiliki sebuah keyakinan kuat bahwa di satu titik harga saham akan kembali naik.

Belajar Analisa Fundamental Saham: Ini Prinsip yang Harus Kamu Ketahui

5. Value investing atau growth investing?

Belajar analisa fundamental saham, kamu akan dihadapkan dengan dua pendekatan, yaitu value investing dan growth investing.

Pengertian value investing adalah sebuah strategi investasi dengan membeli saham perusahaan yang sudah di kondisi mature, leading di sektor industri, dan rutin membagi dividen.

Sedangkan growth investing adalah strategi membeli saham perusahaan yang belum terlalu mapan tapi memiliki peluang yang besar untuk berkembang ke depannya. Investor yang memilih pendekatan ini biasanya cenderung mencari harga yang masih relatif murah.

Belajar analisa fundamental saham memang tidak mudah. Kamu mesti tahu semua prinsip di atas, terus belajar dan mencobanya.

Gagal? Tidak masalah karena itu bagian dari proses. Kelak jika kamu konsisten belajar analisa fundamental maka kemampuan akan terasah sehingga strategi yang disusun pun lebih matang.

Yuk, belajar analisa fundamental saham bareng Ternak Uang! Daftar di berbagai academy yang ada di Ternak Uang, pilih topik sesuai kebutuhanmu, mulai dari personal finance, investasi, asuransi, hingga crypto.