Analisis fundamental dan analisis teknikal saham, kamu pasti sudah sering mendengar istilah ini, bukan? Mungkin juga saat ini kamu sedang mempelajarinya, terutama jika memang kamu berniat untuk mengembangkan aset dengan berinvestasi saham.
Minat masyarakat untuk berinvestasi saham memang semakin meningkat, seiring pandemi panjang yang harus kita lewati. Namun, saham tak hanya berhenti pada aktivitas beli dan kemudian jual begitu saja.
Ada banyak sekali hal yang mesti dipahami dulu, salah satunya—yang paling krusial—adalah bagaimana memilih saham yang potensial, mengingat karakteristiknya yang fluktuatif. Di sinilah kemudian kamu harus berkenalan dengan beberapa jenis teknik analisis saham, demi bisa memperhitungkan dan menentukan saham seperti apa yang akan memberimu keuntungan optimal. Bisa dibilang, berbagai teknik analisis ini ada juga karena dalam proses mengelola risiko tinggi pada instrumen saham.

Apa Itu Analisis Fundamental Saham?
Analisis fundamental saham merupakan satu teknik menganalisis saham dengan melihat kondisi keuangan perusahaan penerbit saham, atau emiten. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik perusahaan tersebut terkait operasional dan manajemennya. Diharapkan, dengan melakukan analisis ini, kita—sebagai investor—akan tahu bagaimana prospek perkembangan perusahaan ke depan; apakah menguntungkan atau justru merugikan?
Berbekal hasil analisis ini, kita lantas akan tahu peta potensi keuntungan kita ke depannya, jika kita menginvestasikan sejumlah dana untuk membeli saham emiten terkait.
Teknik analisis fundamental saham perlu dikuasai oleh kamu yang memang bertujuan untuk melakukan investasi jangka panjang terhadap saham tertentu. Teknik ini kurang sesuai jika kamu menargetkan keuntungan jangka pendek, karena biasanya saham yang akan masuk ke dalam kriteria analisis fundamental adalah saham-saham stabil dengan fluktuasi yang tidak tajam. Dengan demikian, tidak akan memberikan keuntungan dalam time frame yang singkat.
Faktor Eksternal yang Akan Menentukan Fundamental Saham
Selain terkait kesehatan keuangan, operasional, dan manajemen perusahaan penerbit saham itu sendiri, juga ada berbagai faktor eksternal yang juga akan menjadi faktor pertimbangan besar kalau kamu melakukan analisis fundamental saham. Mereka adalah:
- Ekonomi global, misalnya suku bunga bank sentral di berbagai negara maju, pergerakan harga komoditas seluruh dunia, tingkat pertumbuhan ekonomi global, dan sebagainya.
- Ekonomi makro, misalnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, suku bunga acuan Bank Indonesia, tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, dan sebagainya.
- Perkembangan industri, terkait kinerja masing-masing sektornya, mulai dari sektor pertambangan, pertanian, consumer goods, dan sebagainya.
Ketiganya akan dapat memengaruhi bagaimana perkembangan bisnis perusahaan emiten, yang kemudian juga akan memberikan gambaran bagaimana potensi keuntungan kita sebagai pemegang saham ke depannya.
Lalu, bagaimana cara melakukan analisis fundamental sebelum kita berinvestasi saham? Sebelumnya, coba pelajari beberapa rasio yang sering digunakan dalam analisis fundamental saham. Ternak Uang sudah memaparkannya dengan detail dalam artikel yang sudah ditautkan. Silakan dipelajari, sebelum lanjut ke langkah-langkah analisis fundamental saham.
Kalau sudah baca berbagai rasionya, yuk, ikuti beberapa langkah berikut.

7 Cara Melakukan Analisis Fundamental Saham
Investasi, terutama dalam bentuk saham, memiliki sifat fluktuatif yang membuat kamu perlu memikirkan strategi khusus saat sudah memutuskan untuk masuk ke pasar modal. Melakukan analisis fundamental sebelum memulai berinvestasi termasuk dalam salah satu strategi tersebut.
1. Pilihlah perusahaan yang solid
Hal pertama yang perlu kamu ketahui tentang cara melakukan analisis fundamental adalah memahami bahwa analisis ini biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang. Jadi, memilih perusahaan yang memiliki kredibilitas dan reputasi yang bagus dan solid adalah sebuah keharusan.
Perusahaan yang kinerjanya dan memiliki reputasi bagus berarti prospek masa depannya juga bagus, peluang untuk mengalami kerugian semakin bisa diminimalkan.
2. Tetapkan acuan harga saham
Membeli saham tidak bisa dilakukan sembarang, dan itu benar sekali. Pastinya, yang harus banget dihindari adalah ketika kamu membeli saham dengan harga tinggi, dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih murah.
Semuanya memerlukan perhitungan yang jeli. Kamu bisa menetapkan acuan harga yang sesuai dengan bujet dan tujuan kamu berinvestasi. Tentukan batasan antara berapa harga yang dianggap murah dan berapa yang mahal.
Ada dua cara yang bisa kamu gunakan untuk menetapkan acuan harga ini, yaitu dengan teknik relative valuation dan intrinsic valuation. Teknik relative valuation dilakukan dengan membandingkan saham antara perusahaan yang sejenis. Sedangkan teknik intrinsic valuation digunakan dengan menilai cash flow dari perusahaan tersebut.
Kamu juga bisa menghitung Price to Book Value, yang dapat menjadi indikator overvalued atau undervalued-nya sebuah saham.

3. Margin of Safety
Margin of Safety (MOS) merupakan konsep yang sering digunakan untuk membuat sebuah prediksi. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi beberapa hal yang masih kurang pasti di waktu yang akan datang.
Jadi, saat kamu membuat sebuah acuan harga, ada baiknya kamu juga membuat antisipasi akan apa yang bisa saja terjadi di masa depan dengan memperkirakannya.
4. Kuasai Laporan Keuangan
Apakah laporan keuangan ada hubungannya dengan analisis fundamental yang dilakukan sebelum berinvestasi? Tentu saja ada.
Kamu sebaiknya memiliki kemampuan untuk membaca dan memahami sebuah laporan keuangan agar bisa mengetahui bagaimana kondisi finansial suatu perusahaan. Dengan begitu, nantinya kamu tidak akan salah dalam memilih perusahaan.
Cek cara membaca dan memahami laporan keuangan dalam artikel yang juga sudah ditautkan.
5. Cek pembayaran dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang biasanya dibayarkan secara tunai kepada pemegang saham yang disetujui lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Jika suatu perusahaan mampu membayar dividen kepada para pemegang sahamnya dengan lancar, tanpa menunggak, dan rutin, maka bisa dibilang bahwa perusahaan tersebut terindikasi sebagai perusahaan dengan kondisi finansial yang mumpuni.

6. Dapatkan informasi dari sumber yang tepercaya
Seluruh informasi mengenai sebuah perusahaan, mulai dari kinerja, pembagian deviden, sampai dengan kondisi laporan keuangannya perlu kamu dapatkan dari sumber yang terpercaya dan valid.
Selain situs resmi dari perusahaan yang terkait, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga merupakan salah satu sumber valid yang bisa kamu jadikan sebagai sumber referensi. Sebisa mungkin hindari situs atau berita-berita yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan, karena akan membuatmu sulit untuk berpikir jernih bahkan bisa jadi malah sulit mengendalikan emosi.
7. Persiapkan diri kamu
Hal yang satu ini mungkin terkesan klise, namun mempersiapkan diri atas analisis fundamental yang kamu lakukan merupakan hal yang tepat.
Jika kamu sudah mengetahui banyak hal mengenai analisis fundamental, maka langkah berikutnya adalah meyakinkan diri bahwa mentalmu sudah siap untuk menerapkan analisis tersebut secara konsisten.
Seiring berjalannya waktu, banyak investor yang gugur dan mundur di tengah jalan karena memang sejak awal tidak mempersiapkan diri dengan baik. Selain itu, kesabaran yang tinggi juga diperlukan dalam hal ini. Bahkan, jika diperlukan, kamu bisa ikut beberapa sesi pelatihan sertifikasi dalam bidang investasi yang banyak digelar baik secara offline maupun online.
Dari penjelasan di atas, pada akhirnya bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya melakukan analisis fundamental ini bukan termasuk hal yang amat sulit untuk dilakukan.
Banyak sumber yang bisa juga kamu jadikan sebagai referensi dalam analisis ini. Intinya, jangan malas untuk terus belajar jika ingin mendapatkan keuntungan. Ingat, investasi yang menjanjikan itu adalah investasi yang dikelola dengan baik oleh investornya.
Gimana? Mau tahu lebih banyak lagi?
Daftar di berbagai academy yang ada di Ternak Uang, pilih topik sesuai kebutuhanmu, mulai dari personal finance, investasi, asuransi, hingga crypto.
Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!