Sebagai investor pemula, sudahkah kamu memahami analisa teknikal saham? Metode analisa saham ini penting lho, untuk dipelajari, karena dengan metode ini, kamu dapat mengelola risiko kerugian dalam berinvestasi.

Selain memahami konsep dasar dari metode analisa ini, kamu juga perlu meluangkan waktu untuk memahami indikatornya. Pasalnya, indikator-indikator tersebut berkaitan erat dengan gambaran umum terkait penawaran dan permintaan saham. Bahkan, tidak jarang indikator ini memberikan gambaran psikologis dari pasar modal dan saham.

Sebelum mengenal lebih jauh terkait indikatornya, kamu perlu memahami definisi mendasar dari analisa teknikal saham itu sendiri. So, simak ulasannya dalam artikel ini hingga usai, yuk!

Analisis Fundamental Saham: Pengertian dan 6 Strategi Terbaiknya

Lebih Dekat dengan Analisa Teknikal Saham

Analisa teknikal saham adalah teknik analisis saham yang digunakan oleh para trader dan investor untuk mengamati data pasar, harga saham, hingga volume transaksi saham. Umumnya, metode analisa ini digunakan untuk mempelajari pergerakan harga saham di masa lampau, yang kemudian bisa dilihat pola harga saham yang terjadi secara historikal sehingga trader dan investor bisa memprediksi tren yang akan datang.

Dengan melakukan analisa teknikal saham, kamu sebagai investor dapat dengan mudah menentukan kapan waktu yang tepat untuk entry point atau melakukan pembelian, dan kapan waktu yang pas untuk exit point, atau melakukan penjualan. Dengan demikian, kamu dapat meminimalkan transaksi saham yang tidak efektif.

Pada dasarnya, metode analisa teknikal ini tidak hanya digunakan untuk trading dan investasi saham saja. Para trader forex juga cukup akrab dengan analisa teknikal untuk memaksimalkan trading mereka. Umumnya, yang menggunakan analisis teknikal saham ini adalah para trader yang melakukan investasi jangka waktu pendek. Berbeda dengan analisa fundamental yang umumnya digunakan oleh para investor jangka panjang.

Baca juga: Analisis Fundamental Saham: Pengertian dan 6 Strategi Terbaiknya

Nah, semoga sekarang sudah lebih paham ya, tentang pengertian dan dasar analisis teknikal saham ini. Sekarang, yuk, kita lihat beberapa indikator penting yang akan kamu gunakan dalam metode analisis ini.

Analisa Teknikal Saham: Pengertian dan 7 Indikator Penting untuk Dipahami

7 Indikator Analisa Teknikal Saham

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan analisa teknikal saham, maka kamu perlu mengetahui indikatornya. Secara umum, terdapat dua tipe dasar indikator analisa saham, yakni overlays dan oscillators.

Overlays adalah garis penentu tren, apakah tren tersebut naik, atau malah turun. Biasanya overlays dapat dilihat di atas atau di bawah bar. Contohnya seperti Moving Average Convergence dan Bollinger Bands (BB). Sementara itu, oscillators merupakan garis yang terpisah dari grafik pergerakan harga sekaligus bar penentu awal atau akhir dari sebuah tren. Contohnya adalah stochastic oscillator, MACD atau RSI.

Baca juga: Menganalisa Saham: Kenali 2 Jenis Teknik Analisa dan Apa Saja Perbedaannya?

Selain kedua indikator di atas, juga terdapat 7 indikator lainnya, yang perlu kamu ketahui sebagai investor pemula. Berikut ulasannya.

1. On Balance Volume (OBV)

Indikator yang pertama adalah OBV atau On Balance Volume. Indikator analisis teknikal satu ini digunakan untuk mengonfirmasi pergerakan harga saham. Apabila OBV naik, maka volume pembelian saham melebihi volume penjualan, yang mendorong harga saham menjadi lebih tinggi. Begitu pula, sebaliknya. Apabila OBV turun, maka penjualan melebihi volume pembelian, dan akan berdampak pada penurunan harga saham.

2. Average Directional Index (ADX)

Indikator analisa teknikal saham berikutnya adalah ADX, yang digunakan sebagai pengukur kekuatan dan momentum tren. Umumnya, analisis ini menggunakan garis berwarna hitam atau angka 20 dan 40. Apabila garis berada di bawah angka 20, maka kekuatan tren tersebut sedang menurun. Sementara itu, apabila garis berada di atas angka 40, hal tersebut berarti bahwa tren sedang meningkat.

3. Accumulation/Distribution Line atau Garis A/D

Garis A/D adalah indikator yang paling umum digunakan oleh investor dalam analisa teknikal saham. Garis tersebut mampu menentukan aliran uang masuk dan keluar dari sekuritas. Meskipun identik dengan OBV, garis A/D ini hanya digunakan untuk mempertimbangkan harga saham di periode tertentu saja.

4. Aroon Indicator

Aroon indicator disebut juga sebagai Aroon Oscillator. Indikator analisa teknikal saham yang satu ini menunjukkan kekuatan tren dan keakuratan titik masuk, yang berarti sebuah tren baru akan dimulai.

Aroon sendiri terdiri dari dua garis, yakni Aroon up berwarna hijau dan Aroon down berwarna merah. Ketika Aroon up memotong di atas garis berwarna hijau, maka kemungkinan terjadi perubahan tren. Namun, apabila Aroon down berada di angka nol dan bersimpangan dengan Aroon up, maka hal tersebut menunjukkan bahwa titik masuk dan kecenderungan tren akan meningkat.

5. MACD

MACD umumnya digunakan untuk menunjukkan kekuatan tren saham. Dalam indikator ini, terdapat dua garis, yakni garis MACD dan garis sinyal. Apabila garis sinyal berada di atas titik nol, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa up-trend sedang berlangsung. Begitu pula sebaliknya.

6. Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator merupakan indikator analisa teknikal saham yang digunakan untuk mengukur harga saham relatif saat ini, terhadap kisaran harga saham dalam periode tertentu. Indikator yang satu ini terdiri dari dua garis yang berada di titik nol dan 100. Umumnya garis stochastic oscillator ini berwarna hijau dan merah.

Jika garis hijau berada di atas garis merah, maka itu artinya tren cenderung naik. Begitu pula sebaliknya.

7. Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index adalah garis acuan analisa teknikal saham yang berupa angka tengah atau nol. Umumnya, RSI ini berada di angka 30 dan 70.

Garis RSI sendiri menunjukkan kondisi overbought atau jenuh beli, dan oversold atau jenuh jual. Overbought diindikasikan apabila harga saham melebihi angka 70. Sementara itu, oversold terjadi ketika harga saham menyentuh angka di bawah 30.

Relative Strength Index atau RSI ini juga bisa digunakan sebagai indikator level support dan resistance.

Dari uraian singkat di atas, terdapat beragam analisis teknikal yang dapat kamu gunakan ketika terjun ke dunia trading saham. Jangan lupa untuk menyesuaikan indikator tersebut dengan kebutuhanmu, ya. Kamu juga bisa mencoba akun demo, untuk mencoba analisis teknikal mana yang cocok dengan tujuan investasimu.

Capital Markets: Pengertian dan 2 Jenisnya yang Wajib Kamu Pahami

Memahami Analisa Teknikal Saham dengan Bergabung di Ternak Uang

Nah, itulah sejumlah indikator analisa teknikal yang perlu kamu pahami. Memahami analisis teknikal dalam trading saham ini memang tidaklah mudah. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa mempelajarinya.

Mempelajari analisa teknikal saham, maka kamu dapat dengan mudah mengoptimalkan keuntungan dalam berinvestasi saham. Dengan demikian, kamu bisa segera mencapai fase mandiri finansial, lho. Yakin, kamu tidak tertarik untuk belajar investasi saham?

Baca juga: Mandiri Finansial di Usia Muda: 6 Ciri dan 7 Langkah Mudah untuk Mencapainya

Apabila kamu tertarik untuk belajar lebih jauh mengenai analis teknikal saham, trading dan investasi saham, berbagai produk investasi dan keuangan lainnya, serta berbagai masalah keuangan lainnya silahkan bergabung dengan academy Ternak Uang. Sebagai platform digital yang bergerak di bidang finansial, Ternak Uang menyediakan ribuan konten edukasi investasi dengan berbagai instrumen bagi investor pemula.

Cari tahu insight lebih lengkap tentang analisa teknikal saham lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!

Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!