Menjadi investor saham, tentunya kamu mengharapkan keuntungan optimal sebagai tujuan berinvestasi di instrumen ini. Salah satu strategi yang bisa kamu lakukan agar bisa mencapai hal tersebut, kamu harus belajar memilih saham yang tepat dengan melakukan analisa fundamental saham.

Saham adalah jenis investasi yang mempunyai tingkat risiko kerugian yang cukup tinggi. Risiko ini bisa terjadi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu membeli saham tanpa disertai penilaian akan kualitas emiten tersebut. Hal ini bisa berakibat fatal loh, karena dana investasimu bisa berkurang nilainya, bahkan bisa nol. Di sinilah peran analisa fundamental saham menjadi sangat penting. Secara langsung, dengan begini, kamu akan belajar cara untuk meminimalkan risiko kerugian tersebut di kemudian hari.

Menerapkan analisa fundamental saham akan sangat membantu kamu membeli saham-saham yang layak untuk dikoleksi, apalagi jika kamu punya tujuan jangka panjang. Memang sih, terkait kelayakan saham setiap investor memiliki preferensi yang berbeda. Walaupun menggunakan metode analisis yang sama, tetapi kemungkinan besar setiap investor akan memperoleh hasil yang berbeda, lantaran sedikit banyak juga akan dipengaruhi oleh kebutuhan dan kemampuan pribadi.

So, buat kamu yang pengin belajar analisa fundamental saham, yuk, ikuti artikel ini sampai selesai.

6 Komunitas Investasi yang Cocok Jadi Tempat Belajar untuk Investor Pemula

Mengenal Analisa Fundamental Saham

Secara umum, sebenarnya kita mengenal ada dua teknik yang bisa digunakan dalam memilih saham yang sesuai dengan tujuan kita, yaitu dengan analisa teknikal dan analisa fundamental saham.

Analisa fundamental saham adalah metode pengukuran yang sering digunakan oleh para investor untuk tahu keamanan akan nilai saham, terutama untuk jangka panjang. Maksudnya, kita melakukannya untuk memeriksa kondisi ekonomi perusahaan dan faktor keuangan yang dapat memengaruhi nilai saham tersebut. Hal ini berbeda dengan analisa teknikal, yang kerap digunakan para trader saham untuk memperoleh keuntungan jangka pendek.

Di analisa fundamental saham, selain faktor keuangan dan ekonomi negara, manajemen perusahaan dan persaingan industri juga penting untuk diperiksa. Mengapa? Karena hal ini dapat menjadi indikator yang memengaruhi nilai keamanan perusahaan dan bisnisnya ke depan nanti. Logikanya, kita sebagai investor tentunya ingin agar perkembangan bisnis dan industri perusahaan yang sahamnya kita incar bisa bertumbuh dengan baik, sehingga nantinya juga akan berdampak baik untuk perkembangan sahamnya yang kita koleksi. Harga saham naik, kita pun bisa memperoleh keuntungan. Syukur-syukur dividen juga bertambah besar, dan semakin teratur dibagikan.

Nah, itu dia tujuan utama dari analisa fundamental saham. Selain itu, analisa juga diperlukan untuk memperoleh pertimbangan harga agar bisa dibandingkan dengan harga pasar saat ini. Nantinya, investor bisa menilai apakah saham tersebut termasuk undervalued atau overvalued. Dengan mengetahui nilai saham ini, kita bisa menghindari saham overvalued, yang peluangnya tipis untuk berkembang lebih jauh.

Belajar analisa fundamental saham akan dapat menghindarkan kamu dari hal-hal yang bisa memengaruhi keuntungan dan kerugian di atas, juga memahami tren lebih dalam. Kamu akan terhindar juga dari beli saham karena ikut-ikutan, alias FOMO, yang bisa mendatangkan kerugian yang besar.

Nah, lalu bagaimana cara melakukan analisa fundamental saham yang benar? Yuk, lanjut!

Belajar Analisa Saham bagi Pemula: 2 Jenis Analisa yang Penting untuk Dipelajari

7 Cara Analisa Fundamental Saham Bagi Pemula

Bagi sebagian orang mendengar kata analisa itu terkesan sulit dan rumit. Padahal jika sudah dipelajari dan praktik, hal tersebut tidak seburuk perkiraan loh. Untuk pemula yang baru belajar analisa fundamental, berikut ini tujuh cara yang bisa kamu lakukan dalam mempelajarinya.

1. Menentukan horizon waktu

Secara umum, para investor sering menggunakan analisa fundamental saham untuk investasi jangka panjang. Ada alasan kuat mengapa hal ini dilakukan, yaitu karena saham memiliki tingkat pengembalian tinggi dalam waktu relatif lebih panjang, sekaligus meminimalkan risikonya. Lalu, apakah berarti tak cocok untuk jangka pendek? Ya, bisa juga, hanya saja kamu perlu strategi yang berbeda untuk ini, yaitu dengan trading menggunakan analisis teknikal.

So, tentukanlah horizon waktumu. Kalau mau panjang, kamu ingin “memanen” hasil investasimu setelah berapa tahun?

2. Analisis Price Earning Ratio (PER)

PER berguna agar kamu bisa memperoleh gambaran tentang tingkat imbal hasil dibandingkan dengan nilai saham dari perusahaan tersebut. Saham yang bernilai murah memiliki PER lebih rendah jika dibandingkan dengan PER rata-rata dari sebuah sektor industri.

Tapi, hati-hati jangan sampai terkecoh ya, karena banyak juga saham dengan PER murah, tetapi kualitas saham kurang bagus. Jadi, ketika kamu menemui saham dengan PER murah, maka kemudian, selidikilah kualitasnya.

Ikutan Trading Contest Tradefest Ternak Uang? Ini Triknya Biar Menang!

3. Pendekatan Top Down

Pendekatan ini bisa kamu lakukan dengan melakukan analisa secara berurutan mulai dari analisa ekonomi makro, industri perusahaan, sampai kondisi dari perusahaan tersebut.

Analisa ekonomi makro bisa kamu lakukan dengan melihat berbagai kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah dan pelajari sampai di mana bisa memengaruhi pasar. Kamu bisa mengetahuinya dengan membaca berbagai jurnal ekonomi dan berita terbaru di media massa.

Sedangkan untuk melakukan analisis industri, kamu perlu mencari berbagai referensi untuk bisa mengamati tingkat perkembangan dari sektor industri dari perusahaan tersebut. Demikian juga dengan melakukan analisa kondisi perusahaan, kamu akan bisa melihat kualitas manajemen serta kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga: 2 Pendekatan Analisis Fundamental yang Wajib Kamu Pahami Beserta Taksonomi Analisisnya

4. Peningkatan laba perusahaan

Sebaiknya kamu memilih saham perusahaan yang secara konsisten bisa menghasilkan laba bersih yang bertumbuh dari tahun ke tahun. Mengapa harus begitu?

Perusahaan yang sehat akan memiliki kinerja positif, ini bisa dibuktikan dengan laba secara konsisten, dan sejalan dengan jumlah penjualannya.

5. Nilai utang perusahaan

Perusahaan memiliki utang adalah hal yang wajar terjadi. Tapi, hindari memilih perusahaan yang memiliki utang besar. Mengapa? Karena bisa jadi pemasukan akan tersedot untuk pembayaran utang, dibandingkan penggunaannya untuk mengembangkan bisnis.

Ukuran standar utang perusahaan bisa kamu tahu dengan melihat angka dari debt to equity ratio (DER). Pastikan total utang perusahaan tidak lebih besar dari modalnya. Nilai DER dihitung dengan cara membandingkan total utang perusahaan dengan total ekuitas, lalu dikalikan 100%. Jika perusahaan memiliki DER lebih dari 1, itu berarti kondisi perusahaan tersebut tidak sehat.

5 Langkah Belajar Reksa Dana Pemula yang Mudah Dilakukan

6. Pembagian dividen

Jika memang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan, pertimbangkan untuk membeli saham perusahaan yang rutin membagikan dividen setiap tahun. Mengapa? Karena ini artinya, kamu berpeluang untuk mendapatkan keuntungan tambahan dari dividen, selain dari capital gain.

Apabila ingin membeli saham dengan indikator yang rutin memberikan dividen, kamu bisa mencermati angka dari dividen payout ratio (DPR). Nilai dari DPR akan menunjukkan seberapa besar persentase dari pembayaran dividen oleh perusahaan tersebut.

Baca juga: Analisis Fundamental Saham untuk Pemula: 6 Rasio yang Harus Diperhatikan

7. Tingkat pengembalian

Tingkat pengembalian investasi saham perusahaan bisa dilihat dari data return on asset (ROA) dan juga return on equity (ROE). Ini juga patut menjadi pertimbangan kamu, karena perusahaan dengan angka ROA dan ROE yang tinggi bisa memberikan investor imbal hasil yang tinggi juga.

7 Cara Membaca Analisa Fundamental Saham Bagi Pemula

Sumber Informasi Analisa Fundamental Saham

Dalam melakukan analisa fundamental saham, kamu memerlukan sumber informasi yang terpercaya. Lalu, di manakah kamu bisa menemukannya?

1. Bursa Efek Indonesia

Kamu bisa mengakses laman Bursa Efek Indonesia untuk bisa memperoleh informasi perusahaan publik. Website BEI sangat update karena setiap emiten wajib untuk memberikan informasi detail tentang saham.

Di website ini kamu bisa mengakses :

  • Laporan tahunan
  • Laporan kuartal
  • Jadwal RUPS
  • Laporan keterbukaan informasi perusahaan
  • Prospektus perusahaan
  • Klarifikasi akan rumor di pasar yang mempengaruhi harga saham
  • Corporate action emiten

2. Website perusahaan

Website resmi perusahaan adalah juga bisa jadi salah satu sumber tepercaya yang bisa kamu kunjungi untuk menggali informasi terkait saham. Pada umumnya, perusahaan yang sudah melantai di BEI mempunyai website yang dikelola dengan baik sebagai bagian dari investor relation.

3. Bank Indonesia

Untuk berbagai faktor ekonomi makro, kamu bisa mencari data di website Bank Indonesia. Sudah pasti lengkap, karena di sini kamu bisa mendapatkan informasi mulai dari kurs rupiah, neraca pembayaran Indonesia, proyeksi ekonomi, suku bunga acuan BI, dan berbagai kebijakan pemerintah lainnya.

4. Badan Pusat Statistik (BPS)

Selain website Bank Indonesia, kamu juga bisa mendapatkan update perkembangan ekonomi di laman resmi BPS. Di website ini kamu bisa menemukan informasi penting seperti inflasi, jumlah pengangguran, angka PDB, dan lain sebagainya, yang juga menjadi faktor pertimbangan dalam ekonomi makro.

Baca juga: 3 Teknik Analisis Fundamental Perusahaan yang Harus Kamu Pelajari Plus Tip-Tipnya

Tidak ada kata untuk terlambat belajar analisa fundamental saham. Kamu bisa memulainya kapan pun dan bisa mengakses seluruh informasi melalui online.

Cari tahu insight lebih lengkap tentang analisa fundamental dalam investasi saham lainnya di aplikasi Ternak Uang sekarang juga!

Belum jadi member? Pakai kode promo TUBLOG buat dapetin Diskon Khusus 15% untuk Membership TU Premium!